Demo menolak omnibus law UU Cipta Kerja di Kota Ternate, Maluku Utara kembali terjadi, Kamis, 8 Oktober 2020. Demontrasi hari kedua pasca disahkannya UU ini terjadi dengan massa aksi yang mencapai ribuan. Massa demonstrasi ini berasal dari kalangan mahasiswa di Ternate.
Pengamatan kieraha.com, demonstrasi ini dipusatkan di tiga tempat berbeda, yaitu depan Kantor DPRD, Kantor Walikota, dan jalan menuju Bandara Sultan Babullah Kampus FKIP.
Dari pusat aksi ini terjadi kericuhan berawal di Kantor DPRD Ternate, Kelurahan Kalumata. Kericuhan ini berawal saat massa aksi bergerak masuk ke Gedung DPRD yang dihadang polisi, tepatnya pukul 14.39 WIT. Adanya penghadangan ini kemudian menuai lemparan batu dan botol yang akhirnya direspon oleh aparat polisi dengan menembakkan gas air mata dan menyemprot air menggunakan mobil Water Cannon ke arah massa aksi tersebut.
Dalam insiden itu, sejumlah kaca Kantor DPRD Ternate pecah akibat lemparan batu. Bahkan beberapa massa terkena lemparan batu dan salah satunya mengalami luka sobek di hidung.
Kemudian pada pukul 15.54 WIT, arahan pihak keamanan menggunakan pengeras suara mengarahkan massa yang berdemontrasi untuk melakukan hearing bersama DPRD di Ruangan Rapat Dengar Pendapat Sekretariat DPRD.
Rustam Umar, Sekretaris HMI Ternate dalam hearing menyatakan, DPRD harus memaksakan Presiden untuk mengeluarkan Perpu, karena DPRD mewakili konstituen rakyat Ternate.
“Juga DPRD harus menegur Presiden melalui video konferens, bahwa masyarakat Maluku Utara khususnya di Ternate menolak undang-undang omnibus law,” ucap Rustam.
Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailusy menyatakan, hingga saat ini belum memiliki draf UU Omnimbus Law, karena setiap RUU disahkan baru dikirimkan melalui situs resmi.
“Jika UU Omnibus Law mendiskriminasikan masyarakat, maka kita punya sikap yang sama bahwa dengan ini meminta DPR RI untuk segera mengeluarkan Perpu pengganti UU Omnibus Law yang telah disahkan,” katanya.
Aksi demontrasi ini dilakukan HMI Ternate, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Pelajar Islam Indonesia, BEM Bersatu Universitas Unkhair, Muhammadiyah, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ternate.