Gubernur Maluku Utara Berharap Program LIN Masih Bisa Diakses Nelayan Lokal

Avatar photo
Perahu nelayan di Pulau Daga. (Kieraha.com/Hairil Hiar)

Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Syamsuddin A Kadir mewakili Gubernur Malut membuka Musyawarah Ikatan Alumni Perikanan dan Kelautan Unversitas Khairun Ternate. Musyawarah Ikaperik Tahun 2021 itu dilaksanakan di Sahid, Sabtu 23 Januari.

Dalam sambutan gubernur, memberikan apresiasi pelaksanaan kegiatan yang digelar Ikaperik sebagai upaya memajukan industri perikanan dan kelautan di Maluku Utara.

BACA JUGA

Jumlah Penduduk Terkini di Maluku Utara Naik Jadi 1.282.937 Jiwa

DKP Maluku Utara dan Maluku Keciprat Dana Rp 3,2 Triliun

“Maluku Utara sebagai salah satu daerah kepulauan memiliki kekayaan alam perikanan dan kelautan. Laut Maluku Utara mengandung sumber daya hayati yang kaya dan beragam. Ikan Maluku Utara terdiri dari berbagai macam jenis dan keunggulannya, belum lagi kandungan lain yang ada di dalam,” ujar gubernur lewat sambutan yang dibacakan.

BACA JUGA  Asal Muasal Uang yang Disetor Terdakwa Korupsi ke Gubernur Maluku Utara

Gubernur menyebutkan, kekayaan laut yang melimpah apabila tidak dimanfaatkan secara maksimal juga akan menjadi mubazir dan tidak mendatangkan manfaat bagi semua.

“Sebagai Provinsi Kepulauan yang memiliki sumber daya alam laut melimpah, Maluku Utara masuk dalam salah satu wilayah dari 3 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara. Pembangunan Lumbung Ikan Nasional (LIN) akan dilaksanakan di Maluku Utara. Dan (ini) menjadi agenda prioritas pembangunan nasional. Maluku Utara dipilih menjadi wilayah LIN karena memiliki potensi perikanan yang mencapai empat juta ton pada tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia,” sambungnya.

Adanya pengembangan LIN, Gubernur Maluku Utara berharap agar perlu mengedepankan jaminan terhadap akses nelayan lokal. Jangan sampai pembangunan LIN justru hanya memberikan keuntungan investor asing yang berpotensi mengeksploitasi SDA ini.

BACA JUGA  Tersangka OTT Abdul Gani Kasuba Jalani Sidang di PN Ternate

“Nelayan lokal harus dijamin masih bisa mengakses sumber daya ikan meski banyak muncul penanaman modal asing di Maluku Utara. Begitu pun dengan (Musyawarah Ikaperik) dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah khususnya perikanan dan kelautan,” tambahnya.

Musyawarah Ikaperik di Sahid. (Dok Humas Malut)

Wakil Rektor I Unversitas Khairun Ternate, DR Suratman Sujud menambahkan, Maluku Utara adalah salah satu Provinsi Kepulauan yang memiliki prospek perikanan yang potensial.

“Di masa pandemi ini banyak sektor mengalami penurunan, akan tetapi sektor pertanian yang juga termasuk sektor perikanan NTP nya mengalami kenaikan. Artinya dengan keadaan pandemi pun sektor pertanian dan perikanan menjadi sektor yang sangat kuat. Tetapi yang menjadi problem yang mengganggu adalah aspek pasar.”

BACA JUGA  Tersangka OTT Abdul Gani Kasuba Jalani Sidang di PN Ternate

Untuk itu lanjut Suratman, dengan tema “Perikanan Maluku Utara dan Tantangan Industri 4.0” dalam gelaran musyawarah ke II Ikaperik, sektor perikanan dapat menginisiasi produksi-produksi yang bisa dihasilkan nelayan atau sektor UMKM bidang perikanan itu kemudian bisa berjalan dengan baik. *

Sahrul Jabidi