Tentang Pencarian Korban Feri Bandeng dan Penemuan Dua ABK Meninggal

Avatar photo
Evakuasi korban Feri Bandeng di perairan Halmahera

Kantor Pencarian dan Pertolongan Klas II Kota Ternate, Maluku Utara, kembali menemukan tiga korban Feri Bandeng yang hilang pada Rabu (14/8/2018) lalu.

Muhammad Arafah, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan, mengatakan tiga korban yang ditemukan itu dua di antaranya dalam kondisi tak bernyawa.

“Kedua korban meninggal dunia adalah anak buah kapal (ABK) KMP Bandeng yang tenggelam di perairan Kepulauan Loloda,” katanya, di Ternate, Minggu (19/8/2018).

Arafah menyebutkan, kedua ABK KMP Bandeng itu atas nama Alfred Rahasia, selaku Kapten Kapal dan Aspar, Mualim II KMP Bandeng. Sementara, korban selamat yang ditemukan tersebut atas nama Nanda adalah penumpang KMP Bandeng.

Kedua korban meninggal langsung dibawa menuju kota Ternate. Sementara korban selamat dirujuk ke RSUD Tobelo, Halmahera Utara, untuk perawatan medis.

BACA JUGA  Uang Puluhan Miliar Masuk ke Rekening Sopir dan Ponakan Gubernur Maluku Utara

Kronologi Penemuan Korban

Berdasarkan laporan kronologi penemuan ketiga korban itu, berawal dari hasil pantauan udara Helikopter milik PT Nusa Halmahera Mineral, Jumat. Hasil pantuan ini kemudian diinformasikan kepada KN SAR 237 Pandudewanata, yang kemudian langsung menuju titik lokasi untuk mengevakuasi ketiga korban tersebut.

Sebelumnya, upaya pencarian para korban tenggelamnya Feri Bandeng, menemukan salah seorang ABK lainnya. Ia adalah Fany Abdur Rahman, Mualim III KMP Bandeng, yang ditemukan oleh nelayan Loloda Kepulauan pada Kamis, 16 Agustus 2018.

Evakuasi korban Feri Bandeng di perairan Halmahera

Fany ditemukan dalam kondisi selamat, di sekitar perairan Loloda Kepulauan. Korban tersebut langsung dibawa menuju Tobelo untuk mendapatkan perawatan medis.

Berdasarkan daftar korban yang telah ditemukan saat ini berjumlah 49 orang, dua di antaranya meninggal dunia. Korban selamat yang saat ini berjumlah 47 orang tersebut sebagiannya sudah kembali ke kampung halaman dan sebagiannya masih mendapat perawatan medis di RSUD Tobelo dan Chasan Boesoirie Ternate.

BACA JUGA  Kesaksian Perdana Gubernur Maluku Utara dan Mantunya di Sidang OTT KPK

Menurut data laporan Basarnas Ternate, dari jumlah korban yang sudah ditemukan tersebut, saat ini diperkirakan masih ada korban ABK KMP Bandeng lainnya. Saat ini tim pencarian dan pertolongan masih melakukan upaya pencarian korban.

Daftar Penumpang KMP Bandeng

KMP Bandeng memiliki kapasitas 457 GT. Daftar laporan perjalanan KMP Bandeng sebelum peristiwa nahas itu terjadi pada Rabu sore menyebutkan, kapal bertolak dari Tobelo, Halmahera Utara, Selasa malam, dengan tujuan Bitung, Sulawesi Utara.

Pada laporan POB kapal tersebut mengangkut 42 jiwa. Sebanyak 24 jiwa di antaranya adalah penumpang dan ABK 18 jiwa. Selain itu, kapal ini juga membawa muatan di antaranya 12 kendaraan truk sedang dan besar. Meski begitu, setelah kejadian, oleh Basarnas mendapat data jumlah jiwa mencapai 45 orang yang ditemukan pada Kamis dinihari, 15 Agustus 2018. Kemudian pada Kamis beberapa jam kemudian ditemukan satu korban dari ABK KMP Bandeng. Setelahnya pada Jumat, 17 Agustus 2018, tim pencarian kembali menemukan tiga lainnya.

BACA JUGA  Kesaksian Perdana Gubernur Maluku Utara dan Mantunya di Sidang OTT KPK

Informasi mengenai adanya jumlah jiwa yang terdapat dalam KMP Bandeng ini masih simpang siur. Menurut Basarnas Ternate, baru teridentifikasi satu orang atas nama Supriyadi, ABK KMP Bandeng yang bertugas di bagian mesin kapal. Sementara, oleh ASDP Ternate belum bisa dimintai kejelasan. Adapun unsur yang terlibat dalam proses evakuasi para korban tenggelamnya Feri Bandeng ini, sambung Arafah, berasal dari Tim KN SAR 237 Pandudewanata, Heli Bell 412 PT NHM, KNP 358 KSOP Ternate, Speedboat Polair Resort Halmahera Utara, nelayan Loloda Kepulauan dan nelayan Desa Baja, Halmahera.