Si Genit yang Misterius di Tayawi Halmahera

Avatar photo

Pada dada berwarna hijau kebiruan. Lenggak lenggok keluar masuk hutan dan kemudian hilang. Keberadaannya sampai sekarang misterius dan tergolong endemik yang unik.

Demikian, kata Sukardi M Saleh, tenaga teknik Resort Tayawi SPTN Weda, Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata, kepada KIERAHA.com, Minggu (26/3/2017).

Endemik yang dimaksud Sukardi adalah burung bidadari Halmahera. Burung itu tergolong unik dan misterius karena hanya ditemukan antara pukul 06.00-09.00 wit.

“Setelah itu hilang entah kemana, sampai sekarang belum diketahui,” ucapnya.

Foto Bidadari Halmahera. (Dok TN Aketajawe Lolobata)

 

Menurut Sukardi, burung bidadari hanya ditemukan di daratan Halmahera dan beberapa pulau terdekat. Burung itu pertama kali ditemukan Alfred Russel Wallaci pada 1858.

BACA JUGA  Asal Muasal Uang yang Disetor Terdakwa Korupsi ke Gubernur Maluku Utara

“Penemuan endemik itu kemudian diberinama samioptera wallaci. Namun di Maluku Utara lebih populer dikenal dengan nama burung bidadari Halmahera,” katanya.

Spot Pengamatan Bidadari

Sukardi mengatakan spot pengamatan bidadari yang mendapat pengakuan sebagai endemik Halmahera itu dengan mudah ditemukan di Tayawi. Lokasinya tujuh km dari resort TN Aketajawe, Kali Oba, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.

Foto Bidadari Halmahera. (Dok TN Aketajawe Lolobata)

 

“Kalau kita amati tingkah lakunya (burung bidadari Halmahera) ini sangat unik. Keberadaannya sering kali muncul dan setelah itu menghilang,” sambungnya.

“Sejak ditemukan pada 1858 sampai sekarang belumlah seorangpun mengetahui secara jelas bentuk sarang maupun telur burung bidadari ini,” tutupnya.

Author: Jamal Adam

Editor: Redaksi