Ketika Tanjung Lifmatola Terancam Nelayan Luar

Avatar photo

Tanjung Lifmatola di Kabupaten Kepulauan Sula belakangan ini mendapat perhatian. Pemicunya adalah kerusakan terumbu karang di kawasan laut perairan setempat.

Ancaman kerusakan lingkungan itu pun mengundang prajurit TNI dari Pangdam Pattimura. Saat ini, pemerintah kabupaten setempat bersama TNI intensif melakukan pengawasan.

“Kerusakan lingkungan di Pulau Lifmatola menurut warga akibat ulah nelayan luar yang datang menangkap ikan menggunakan bom,” kata Pangdam Pattimura, Mayjen TNI Doni Monardo pada acara tatap muka bersama komponen masyarakat Maluku Utara dalam rangka program unggulan emas hijau dan emas biru, di Ternate, Rabu (23/3/2017).

Mayjen Doni menyebutkan, ancaman eksploitasi ikan yang dilakukan nelayan luar Pulau Lifmatola itu akan berdampak pada kerusakan lingkungan perairan setempat. Ancaman itu berupa rusaknya terumbu karang dan jenis biota laut yang ada di perairan Lifmatola.

Ia mengajak, kepada seluruh komponen masyarakat Maluku Utara dan khususnya Kepulauan Sula agar tetap menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati setempat.

“Agar jangan lagi menangkap ikan menggunakan potasium, jangan lagi menggunakan bom, karena akan merusak terumbu karang. Rusaknya terumbu karang ini akan berdampak pada populasi ikan dan biota laut yang ada berkurang,” ucapnya.

Hendrata Theis, Bupati Kepulauan Sula mengaku, adanya aktivitas nelayan luar di Kepulauan Sula yang datang melakukan eksploitasi ikan secara berlebihan ini sudah disampaikan ke Pemerintah Desa.

“Saya sudah perintahkan sampai ke tingkat desa. Kalau sampai terjadi lagi maka kepala desanya yang bertanggung jawab langsung,” kata Hendrata.

Terumbu karang. (Dok Dinas Pariwisata Kepulauan Sula)

Ia mengatakan Pulau Lifmatola akan diprioritaskan sebagai pusat perikanan dan kawasan pariwisata terpadu di kabupaten itu.

“Karena itu sekarang TNI sudah berjaga-jaga di sana. Sehingga saya imbau kepada warga masyarakat Sula mari kitorang (kita) jaga dan lestarikan potensi laut perairan di Sula. Terutama mengurangi ancaman kerusakan lingkungan,” katanya.

Khaira Ir Djailani