Warga Morotai Sedih Lihat Ikan Duyung Mati

Avatar photo

Sedih, lihat salah satu ikan duyung mati. Begitulah, ekspresi Isma Kastanya, warga Desa Wamama, Pulau Morotai, Maluku Utara, kala menyaksikan bangkai duyung yang ditemukan terdampar di pantai Wawama, Morotai Selatan, beberapa waktu lalu.

Pengamatan KIERAHA.com, pada akun facebook milik Isma Kastanya, setiap postingan gambar dugong itu terlihat warga dan anak-anak berfoto selfi.

Konon katanya, warga Pulau Morotai akan mengkonsumsi daging hewan mamalia laut itu. Ada juga yang memiliki keyakinan air mata duyung jadi pengasihan.

BACA JUGA

Riwayat Matinya Mangrove Ternate

Kepiting Raksasa di Pulau Moti Terancam

Agar Pantai Maluku Utara Tetap Ramai Penyu

Dari informasi yang dihimpun Mongabay menyebutkan, hewan mamalia laut itu mati terbawa arus ke Pantai Desa Wawama. Temuan ikan duyung tersebar luas hingga sampai ke petugas Dinas Perikanan Kabupaten Pulau Morotai.

“Daging ini ada sebagian warga (Pulau Morotai) makan,” kata Amin Kaimudin, warga Wawama, ketika dilansir di Mongabay, Sabtu (27/5/2017).

Karena petugas sudah duluan tiba di lokasi sehingga niatan konsumsi daging duyung batal.

”Saat kami dari Dinas Perikanan datang sebagian warga mau mengambil daging. Kami melarang,” kata Irvan Kabayo, Bagian Perikanan Tangkap DKP Pulau Morotai.

Hasil identifikasi, dari tubuh duyung mati tak ada tanda-tanda luka. Dinas sudah melaporkan temuan duyung mati sepanjang 2,88 meter dan berat hampir 300 kilogram itu kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Bahkan lapor juga ke kepolisian dan petugas karantina hewan. Akhirnya, mereka turun langsung melihat mamalia dilindungi itu.

Setelah itu mereka bersepakat mengangkut bangkai duyung ke Pantai Sagolo, tak jauh dari Tanjung Dehegila, Morotai untuk dikuburkan. Penguburan duyung tersebut, agar warga tak mengambil daging buat konsumsi.

”Kami langsung sampaikan kepada nelayan, mamalia ini dilindungi negara, tak boleh ditangkap untuk konsumsi,” ujarnya.

Belum Setahun 5 Duyung Mati

Ikan duyung memiliki nama latin dugong, belakangan banyak ditemukan mati di perairan Pulau Morotai. Data Dinas Perikanan setempat menyebutkan, belum setahun sudah lima dugong mati terdampar di perairan desa-desa setempat.

Mamalia itu juga ditangkap nelayan.

“Beberapa waktu lalu ada nelayan di Pulau Kokoya Morotai, menangkap duyung dan mengikat di laut dekat rumah. Kala petugas tahu, dilepas ke laut,” kata Irvan.

Dia menceritakan beberapa bulan sebelumnya ada temuan dugong mati dan dagingnya langsung dikonsumsi warga. Dinas mendapat kabar dan turun mengecek, ternyata tinggal tulang belulang.

Pihaknya pun mengimbau kepada nelayan atau warga sekitar pulau-pulau di Morotai tak menangkap duyung. Kalaupun masuk jaring agar melepasnya.

Hairil Hiar