1 Orang Tewas dan 160 Rumah Rusak Berat Akibat Gempa Goyang Morotai

Avatar photo

Gempabumi berkekuatan 5,8 Skala Richter yang mengguncang Morotai, Maluku Utara, menimbulkan korban jiwa 1 orang. Gempa tersebut tidak memicu tsunami namun menyebabkan 294 bangunan rusak.

Kepala BPBD Kabupaten Pulau Morotai Dalik Gafur mengatakan sebanyak 486 jiwa dari Desa Leoleo Rao, 75 Kepala Keluarga dari Desa Aru Burung dan Desa Lou Madoro saat ini masih mengungsi di daerah ketinggian sekitar desa-desa setempat.

Dalik mengatakan pusat gempabumi yang terjadi di Pulau Rao, Kecamatan Morotai Selatan Barat atau Morselbar itu menaungi 5 desa, yakni Posiposi, Leoleo Rao, Aru Burung, Lou Madoro, Saminya Mao, dan Waya Bula.

“Untuk Desa Posiposi terdapat 2 unit rumah rusak berat, 2 rusak ringan, dan 3 rusak sedang. Sementara Desa Leoleo Rao sebanyak 56 unit rumah rusak berat, dan 6 gereja rusak ringan. Juga Desa Aru Burung ada 50 unit rumah rusak berat, 4 rusak ringan, dan 2 gereja rusak ringan, serta 1 Pustu rusak berat,” ujar dia berdasarkan rilis yang ditulis Senin (20/11/2017).

BACA JUGA

27 Kali Gempa Susulan Goyang Morotai

Gempa Goyang Morotai Puluhan Rumah Rusak

Dalik menambahkan, pada Desa Lou Madoro juga ditemukan sebanyak 47 unit rumah rusak berat, 90 rumah rusak ringan, 3 gereja, 1 SD dan 1 Pustu rusak ringan.

“Untuk Desa Saminya Mau juga ditemukan 1 unit rumah rusak berat, 3 rusak sedang, dan 1 rusak ringan. Pada Desa Waya Bula ada 4 unit rumah rusak berat, 6 rumah rusak sedang dan 10 rusak ringan,” sambung dia.

“Dengan total kerusakan 160 unit rumah dan 1 bangunan Pustu rusak berat, 11 unit rumah rusak sedang, 108 unit rumah rusak ringan, 12 gereja dan 1 sekolah dasar rusak ringan.”

Warga Panik Saat Lampu Padam

Dalik mengatakan BPBD bersama Forkompimcam setempat telah melakukan evakuasi, monitoring dan pendataan, serta memberikan bantuan medis melalui Dinas Kesehatan Pulau Morotai kepada korban terdampak gempabumi tersebut.

Ilustrasi gempa bumi. (Foto AFP/Frederick Florin)

Dia mengemukakan, gempa itu dirasakan kuat di wilayah Pulau Morotai selama 3-5 detik, mengakibatkan lampu padam dan warga panik berhamburan keluar rumah.

“Gempa ini juga dirasakan kuat di wilayah Halmahera bagian utara selama 3-5 detik dan warga panik berhamburan keluar rumah. Sampai dengan malam ini telah terjadi 5 kali gempa susulan,” kata dia melanjutkan.

Sebelumnya gempa berkekuatan 5,8 SR itu menggoyang wilayah setempat pukul 01.30 WIT, Minggu malam, 19 November 2017.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat, gempa tersebut terjadi di wilayah Barat Laut Pulau Rao, Kecamatan Morselbar, dengan pusat gempabumi berada di koordinat 2.61 Lintang Utara-128.17 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer.