BPS Gelar Sensus Mini di Maluku Utara Juli 2018

Avatar photo

Badan Pusat Statistik (BPS) akan menggelar pilot Sensus Penduduk pada Juli 2018 di tujuh wilayah di Indonesia. Kegiatan ini merupakan tahapan awal untuk menyelenggarakan sensus penduduk yang lebih besar pada 2020.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan 7 wilayah yang menjadi target sasaran sensus mini Juni 2018, selain Maluku Utara adalah Sumatera Utara, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Jawa Barat.

“Juli 2018, BPS akan mengadakan pilot SP 2020 dengan format sensus mini di 7 wilayah provinsi di tingkat kecamatan, yaitu Sumut, Sulsel, DKI Jakarta, NTT, Maluku Utara, Jawa Barat dan Kalsel,” kata Suhariyanto dilansir Liputan6.com dalam acara Kick Off SP 2020 di kantor BPS, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Sensus penduduk ini sesuai dengan amanat UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik dan juga merupakan rekomendasi dari PBB yang mana menyarankan untuk melakukan sensus tiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk 2020 nanti merupakan sensus ke tujuh yang mulanya dilakukan pada 1961.

BACA JUGA

Jumlah Kecamatan dan Desa di Malut

Pesan Gubernur Malut Sebelum Cuti

Suhariyanto memaparkan, dalam melaksanakan SP 2020 ini, BPS menggunakan tiga prinsip dasar yaitu accuratebenchmark dan juga comprehensive.

“Data BPS mesti akurat sehingga bisa menjadi benchmark karena data yang digunakan komprehensif,” ujar dia melanjutkan.

Suhariyanto menambahkan, BPS akan berinovasi dalam menyelenggarakan SP ini. Hal ini diwujudkan dengan tiga poin penting. “Pertama BPS akan memanfaatkan teknologi geospasial sebagai kerangka induk pengumpulan data, kemudian dengan papi (paper and pencil interviewing), capi (computer assisted personal interviewing), dan juga cawi (computer assistance dan web interviewing). Ketiga BPS akan menggunakan data registrasi penduduk untuk Capil dari Kemendagri. Ini kami lakukan supaya tidak ada disputekomunikasi,” ujar Hariyanto lagi.

Suhariyanto mengungkapkan dibutuhkan keterlibatan dari semua pihak untuk menciptakan SP yang berkualitas. “Keberhasilan SP ialah keharusan untuk menghasilkan data yang berkualitas. Maka dari itu perlu komitmen dan pemahaman yang baik dari seluruh stakeholder untuk ikut menyukseskan SP 2020 nanti.”

Dia mengatakan hasil SP merupakan wujud kekuatan nasional Indonesia dalam sensus penduduk di 2020 nanti. Hasil sensus penduduk tersebut menjadi sumber informasi bagi Kementerian dan Lembaga.

Source: Liputan6.com