Sebanyak 164 kasus yang berasal dari 8 kabupaten kota di Maluku Utara saat ini masuk ODP dan PDP COVID19.
Data notifikasi kasus yang dirilis Tim Satgas Pencegahan Virus Corona Provinsi Maluku Utara pada Sabtu sore, 21 Maret 2020 menyebutkan, jumlah ini meliputi orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan atau PDP dan yang menjalani isolasi mandiri.
Jumlah kasus yang menjalani isolasi diri sendiri di rumah, itu terbanyak di Ternate. Ini sesuai data yang dirilis sebanyak 111 orang. Sisanya tersebar di Kabupaten Halmahera Barat 1 orang isolasi mandiri, 3 ODP dan 1 PDP, Halmahera Tengah 12 orang jalani isolasi mandiri, Halmahera Selatan 1 orang isolasi mandiri dan 1 PDP, Halmahera Utara 3 isolasi mandiri dan 2 ODP, Halmahera Timur 4 ODP, Morotai 1 isolasi mandiri, dan Kota Tidore Kepulauan 8 isolasi mandiri, serta yang ditangani langsung KKP sebanyak 10 orang jalani isolasi mandiri.
Dari data ini, Jubir Satgas Pencegahan dan Penanggulangan COVID19 Maluku Utara, dra Rosita Alkatiri menambahkan, bahwa 10 orang yang menjalani isolasi mandiri itu didata di Bandara Sultan Babullah, Ternate Utara, sehingga belum bisa disampaikan data per wilayahnya, karena belum diketahui tempat tinggal dari masing-masing orang tersebut.
“Karena mereka saat ini juga masih dibatasi kontaknya. Sedangkan untuk ODP ini adalah yang pernah melakukan kunjungan ke daerah transmisi lokal (daerah terpapar),” katanya.
Sementara, lanjut Rosita, untuk 2 PDP isolasi yang dirujuk dari RSU Jailolo, Halmahera Barat dan RSU Labuha, Halmahera Selatan, di RSUD Chasan Boesoirie, Ternate Tengah, saat ini masih dalam pemantauan tim medis khusus.
Syamsuddin Abdul Kadir, Ketua Satgas Pencegahan dan Penanggulangan COVID19 berharap, kepada masyarakat di Provinsi Maluku Utara untuk tetap tenang.
“Prinsipnya masyarakat diharapkan tidak panik. Mari kita memulai dari lingkungan untuk jaga kebersihan, hindari kerumunan-kerumunan, hindari kontak dengan banyak orang dan lebih baik berdiam diri di rumah,” tambahnya.
Khaira Ir Djailani
