Wartawan Senior Leo Batubara Tutup Usia

Avatar photo
Leo Batubara. (Istimewa)

Dunia pers Tanah Air kehilangan salah satu sosok yang aktif memperjuangkan kebebasan pers, Leo Batubara. Mantan anggota Dewan Pers ini meninggal di usia 80, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).

Dilansir Publicanews, Anggota Dewan Pers Nezar Patria menceritakan, Leo terjatuh di kamar mandi. “Sekitar pukul 15.30 WIB, pak Leo dari kamar mandi mau ke ruangan, kemudian terpeleset jatuh dan kepalanya terbentur dan terluka,” ujar Nezar dalam pesan singkatnya, Rabu sore.

Nezar mengatakan Leo sempat bekerja dan datang ke Kantor Dewan Pers Rabu tadi. Saat ini jenazahnya masih disemayamkan di Instalasi Gawat Darurat RSPAD.

Wartawan senior Tempo Rustam Mandayun mengisahkan, almarhum di usia sepuh–nya masih aktif di Dewan Pers sebagai anggota Kelompok Kerja Divisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etik Dewan Pers.

Menurut Rustam, Leo merupakan tokoh pers yang konsisten dan kredibel serta tajam dalam membedah kasus pers jika ada aduan.

“Ia akan tegas menyatakan mana pers yang melanggar kode etik dan harus diberi sanksi,” ujar Rustam yang satu tim Pokja dengan Leo di Dewan Pers.

Sebaliknya, Rustam menambahkan, Leo akan membela pers habis-habisan jika ada yang menggugat pers yang sudah melaksanakan tugas jurnalistiknya sesuai kode etik.

Leo Batubara pernah menjabat Wakil Ketua Dewan Pers periode 2007-2010. Mantan pemimpin perusahaan harian Suara Karya ini aktif terlibat dalam perumusan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Kumpulan tulisannya dibukukan dalam judul Menegakkan Kemerdekaan Pers yang diterbitkan Dewan Pers tahun 2007.

Pada 1 Agustus 2018, istri Leo, Lintong Tambunan (Op Jacob Boru) mendahului meninggal di usia 69 tahun di RSPAD Jakarta.