Sudah 100 Lebih Gempa Susulan Pascagempa di Barat Laut Jailolo

Avatar photo
Grafik gempabumi susulan. (Kieraha.com/BMKG)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Maluku-Maluku Utara mencatat sebanyak 103 kali aktivitas gempa susulan terjadi pascagempa 7,4 magnitudo, Jumat.

Data grafik BMKG setempat menunjukkan, jumlah aktivitas gempabumi ini adalah akumulasi yang terjadi sejak Jumat (15/11/2019) dinihari pukul 01.17 hingga pukul 15.00 WIT.

Dari jumlah gempabumi susulan (aftershock) ini, sebanyak 7 kali yang dirasakan. Frekuensi getaran gempa susulan tersebut terekam berkekuatan antara I-V MMI lebih.

Kepala BMKG Kustoro Hariyatmoko mengimbau, kepada warga masyarakat Maluku Utara agar tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

BACA JUGA  Asal Muasal Uang yang Disetor Terdakwa Korupsi ke Gubernur Maluku Utara

Ia menyarankan masyarakat menghindari bangunan yang retak dan rusak akibat gempa yang terjadi pada Jumat, 15 November 2019, pukul 01.17 WIT hingga saat ini.

Peringatan Tsunami Resmi Dicabut

Gempabumi 7,4 magnitudo yang terjadi di barat laut Jailolo, ibukota Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, ini oleh BMKG merilis adanya peringatan potensi tsunami.

Peringatan adanya tsunami ini, resmi dinyatakan berakhir pada Jumat dinihari sekitar pukul 03.47 WIT. Meski begitu, pengamatan kieraha.com, sebagian warga yang berada di Pulau Batang Dua dan Pulau Ternate, masih memilih mencari tempat aman di dataran tinggi.

Rahmi Bayau, kepada kieraha.com, bilang, warga Pulau Batang Dua sudah mulai beraktifitas normal, tapi malam nanti masih akan kembali ke pengungsian di lokasi yang tinggi.

BACA JUGA  Asal Muasal Uang yang Disetor Terdakwa Korupsi ke Gubernur Maluku Utara

“Ini dilakukan warga untuk mengantisipasi adanya gempa susulan atau tsunami,” katanya.

Irawan Lila
Author