Polda Malut Tanam 3.500 Batang Pohon di Sofifi

Avatar photo
Polda Malut Tanam 3.500 Batang Pohon di Sofifi
Kapolda Malut Brigjen Pol Suroto saat melakukan penanaman pohon di lokasi Sekolah Kepolisian Negara atau SPN, di Sofifi, Jumat. (Kieraha.com/Dok Humas Polda Malut)

Polda Maluku Utara melaksanakan penanaman pohon di hari Penanaman Pohon Sedunia, di lingkungan SPN Sofifi, Jumat (10/1/2020). Sebanyak 3.500 batang pohon yang ditanam.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian polri terhadap kelestarian lingkungan, yang semakin hari tetumbuhan yang ada hilang karena penebangan-penebangan liar.

“Oleh karenanya, polri melalui program bapak kapolri melaksanakan program polri peduli penghijauan,” kata Kapolda Maluku Utara, Brigjen Pol Suroto, pada kierahacom, Jumat.

Kapolda mengatakan penanaman pohon ini juga telah dilaksanakan oleh satker polda dan polres jajaran sebelum pelaksanaan di hari Penanaman Pohon Sedunia. Kegiatan sebelumnya, dengan total jumlah pohon yang ditanam mencapai 7.375 batang dari 26 jenis pohon di lahan kurang lebih 39,5 hektare.

Sementara, penanaman pohon di lingkungan SPN ini mencapai sebanyak 3.500 batang yang meliputi pohon durian, ketapang, tanjung, samama, nyatoh, gosale, dan pohon pala.

“Program penghijauan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia,” ucapnya.

BACA JUGA

Sampah Menggunung hingga Terumbu Karang Rusak

Abrasi Ancam Rumah Warga Pesisir Ternate

Kapolda menyatakan, pohon sebagai jenis tumbuhan hijau memiliki peran yang sangat penting di dalam menjaga keberlangsungan kehidupan dan keseimbangan di bumi.

“Setiap tahun, satu pohon saja dapat menghasilkan 130 kg oksigen dan menyerap gas karbondioksida sebanyak 1 ton, ini tentunya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, sehingga sangat membantu menurunkan pengaruh global warming,” kata kapolda.

Global warming atau pemanasan global (juga disebut krisis iklim), adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Meningkatnya suhu rata-rata dan atmosfir bumi ini akan menyebabkan es di kutup utara dan selatan cair.

Upaya adaptasi perubahan iklim di wilayah daratan ini, lanjut kapolda, merupakan solusi dalam mencegah terjadinya bencana, seperti banjir, longsor, dan kekeringan. “Menanam pohon menjadi kontribusi kita yang nyata terhadap perbaikan lingkungan,” sambungnya.

Kapolda berharap, dengan kegiatan yang dilakukan tersebut dapat bermanfaat untuk semua makhluk hidup di bumi dan menjadi catatan amal yang bernilai pahala kelak.

Irawan Lila
Author