RS Chasan Boesoirie Ternate Butuh Baju Pelindung Tangani Pasien Suspect Corona

Avatar photo
RS Chasan Boesoirie Ternate Butuh Baju Pelindung Tangani Pasien Suspect Corona
Anggota tim Kementerian Kesehatan Italia bersiap-siap untuk menerapkan langkah-langkah dan prosedur kesehatan terhadap risiko wabah virus corona, setelah penumpang mendarat di Bandara Fiumicino Roma, Italia, pada 23 Januari 2020. (Aeroporto Di Roma/AFP/Liputan6.com)

Pemerintah Provinsi Maluku Utara telah menetapkan RSUD Chasan Boesoirie Ternate sebagai rumah sakit rujukan untuk pasien suspect virus Corona.

Meski begitu, sampai sekarang, pihak RSUD Chasan Boesoirie mengaku, belum memiliki baju pelindung khusus tenaga medis yang akan menangani pasien suspect virus tersebut.

Wakil Direktur RSUD Chasan Boesoirie Ternate, drg Djubaeda Drakel mengemukakan, sudah berkoordinasi hal itu dengan dinas kesehatan di Ternate dan provinsi serta KKP Ternate.

“Kalau dinas kesehatan provinsi sudah merespon usulan kita, tapi mungkin mereka masih ada yang kurang, sehingga penyampaian ini akan disampaikan ke Kemenkes,” katanya, di Ternate, Rabu 11 Maret 2020. Tujuan dari koordinasi ini dengan harapan bisa dibantu.

BACA JUGA  Waspada Peningkatan Aktivitas Gunung Gamalama di Ternate

Fasilitas lainnya dan tenaga medis

Menurut Djubaeda, untuk fasilitas lainnya dan tenaga medis penanganan pasien suspect corona sudah memadai. Meliputi ruangan isolasi khusus pasien itu dan tim khusus.

“Tim khusus tersebut dipimpin langsung oleh dokter spesialis paru,” lanjut Djubaeda.

Ia mengatakan tim khusus tersebut jumlahnya 46 orang, yang terdiri dari dokter spesialis radiologi, spesialis anak, penyakit dalam, patologi klinik dan dokter bedah serta bidan.

“Ini semua kita siapkan karena yang ditakutkan pasien itu datang dari sana dengan diagnosa sakit tambahan lain, makanya ini disiapkan untuk antisipasi kebutuhan tersebut,” jelasnya.

Djubaeda menyatakan, sejauh ini di Provinsi Maluku Utara belum ada informasi pasien suspect virus corona. “Alhamdulillah sampai saat ini belum ada,” sambung Djubaeda.

BACA JUGA  Warga Resah Air Kemasan Sekda Halmahera Barat Beredar di Ternate

“Kami belum menerima laporan terkait dengan pasien suspect virus corona di 10 kabupaten kota dan provinsi. Yang saya harapkan kepada masyarakat untuk mencermati informasi yang jelas, sehingga tidak terpengaruh dengan informasi hoaks,” tambah Djubaeda.

Khaira Ir Djailani
Auhtor