Dokter Andoko Juga Lelah Perangi Corona di Maluku Utara

Avatar photo
Ilustrasi penanganan Covid. (Liputan6.com)

Satu-satunya dokter ahli paru di Maluku Utara, dr Andoko Spp yang melaksanakan tugas sebagai Ketua Tim Siaga Virus Corona di RSUD Chasan Boesoirie mulai jenuh. Ia juga lelah menghadapi kasus pasien positif corona yang setiap hari terkonfirmasi bertambah.

Luapan seorang dokter yang sudah tiga bulan terakhir belum pulang ke rumah berkumpul dengan keluarga dekatnya ini, disampaikan saat melayani pasien positif yang gelar aksi di lokasi kolam renang tempat karantina Hotel Sahid, Ternate Tengah, Senin 22 Juni 2020.

Dokter Andoko mengakui, jika dalam proses penanganan pasien positif virus corona masih ada kekurangan. Namun kekurangan itu akan tetap dievaluasi untuk kebaikan semuanya.

“Memang kita akui (sampai saat ini) masih ada beberapa kekurangan, namun kita lakukan evaluasi, itu kita kembali pada logistik dan sarana yang agak jauh (sehingga) ini menjadi kendalanya, tetapi kita selalu berusaha untuk lakukan yang terbaik,” ucap Andoko.

Dokter Ahli Paru itu mengemukakan bahwa dirinya juga lelah dengan situasi yang dihadapi. Meski begitu, Andoko tetap bersabar untuk memberikan yang terbaik bagi Maluku Utara.

Agar Cepat Sembuh dari Corona
Aksi protes pasien corona di Sahid. (Kieraha.com)

Andoko menjelaskan kepada para pasien yang terkonfirmasi virus corona di Maluku Utara saat ini, agar bisa disiplin selama masa karantina sesuai protokol penanganan virus tersebut.

Disiplin terhadap protokol kesehatan selama menjalani masa isolasi ini, lanjut Andoko, dapat mempercepat proses penyembuhan pasien positif terpapar virus corona itu sendiri.

“Pasien semua harus ikuti protokol kesehatan biar cepat sehat dan pulang, jika swab mandiri di rumah bisa saja, tapi nanti ada konsekuensi, yakni Anda juga harus keluarkan uang ratusan ribu bahkan jutaan rupiah. Untuk itu, mari tetap ikuti apa yang dianjurkan dan berpegang pada protokol kesehatan ini,” ucap Andoko.

Andoko menambahkan, terkait dengan penanganan pasien positif yang sudah dilakukan uji swab pertama, kemudian hasilnya negatif maka pasien itu harus melakukan uji swab kedua. Ini untuk mendapatkan hasil negatif secara berturut-turut sebanyak dua kali.

“Agar nanti pasien ini bisa dinyatakan sembuh dan bisa pulang kembali ke rumah,” jelasnya.

Sahrul Jabidi
Author