Mengapa Taliabu Maluku Utara Jadi Perhatian WHO dan Kemenkes RI

Avatar photo
Ilustrasi Covid-19. (Photo copyright by Shutterstock)

Status Kabupaten Taliabu yang masih nihil kasus corona menimbulkan sejumlah pertanyaan dari Kementerian Kesehatan RI dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Hal ini disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, dr Rosita Alkatiri, kepada kieraha.com, Sabtu malam.

Mantan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Maluku Utara ini menyatakan, perhatian ini dipicu karena tidak adanya kasus virus corona yang terkonfirmasi di kabupaten tersebut. Sementara, di 9 kabupaten kota lainnya di Malut terus mengalami peningkatan kasus.

“Sebagaimana diketahui bahwa dalam beberapa bulan ini untuk Taliabu pelaporan kasusnya sangat minim ke kita. Ini mendapat perhatian dari Kementerian Kesehatan Pusat dan dipantau langsung oleh WHO,” jelas Rosita, begitu dihubungi kieraha.com, via telepon.

Adanya perhatian ini, lanjut Rosita, pihak Gugus Tugas Provinsi akan bertolak ke Pulau Taliabu. Ini dilakukan untuk mendapat kejelasan penanganan corona di kabupaten itu seperti apa. Sehingga sampai sekarang tidak ada kasus virus corona yang terkonfirmasi.

“Tim Kesehatan Provinsi (Maluku Utara) juga akan meninjau tempat karantina yang disiapkan Gustu Pulau Taliabu, apakah sesuai standar dan arahan dari provinsi atau tidak,” tambahnya.

Update Kasus Positif Bertambah 37 Orang
Ilustrasi Negatif Corona (Foto fernandoz himinaicela/pixabay.com)

Data kasus positif virus corona di 9 kabupaten kota di Maluku Utara terus mengalami peningkatan sejak bulan Juni. Hingga Sabtu sore, 27 Juni, pukul 18.00 WIT, kasus positif Covid-19 ini bertambah 37 orang.

Update data Gugus Tugas Covid-19 Malut ini menyebutkan, dengan adanya penambahan ini maka jumlah kasus positif meningkat menjadi 698 orang. Dari jumlah ini semuanya tersebar di 9 kabupaten kota wilayah Malut nihil Taliabu.

Dokter Alvia Assagaf, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Malut, menyebutkan, dari jumlah akumulatif kasus positif ini, terdapat 99 orang sembuh dan 31 orang meninggal.

“Untuk kasus pasien sembuh ini meningkat karena bertambah 2 orang. Kedua kasus ini berasal dari Ternate dan Tidore. Sementara yang meninggal nihil kasus,” lanjut Alvia.

Alvia menambahkan, peningkatan kasus terbaru sebanyak 37 orang terkonfirmasi positif ini dengan sebaran di Ternate 24 orang, Morotai 8 orang, Tidore 3 orang, dan Haltim 2 orang.

Kasus terbaru positif virus corona ini, lanjut Alvia, berdasarkan pemeriksaan TCM di RSUD Chasan Boesoirie, Klinik Prodia Ternate, dan tes PCR di BBLK Makassar dan BTKL Manado.

“Selanjutnya kasus baru ini kami sebut sebagai kasus 662-kasus 698,” sambung Alvia.

Irawan Lila
Author