Aksi Tolak Kebijakan Jokowi-JK Berakhir Ricuh di Ternate

Avatar photo

Demo mahasiswa PMII, di depan kantor Walikota Ternate, berlansung ricuh. Sejumlah mahasiswa dan personel Satpol PP Kota Ternate saling serang. Akibatnya beberapa mahasiswa dan personel Satpol PP mengalami luka dan lebam pada bagian kepala, wajah dan kaki.

Pantauan KIERAHA.com, kericuhan bermula saat massa mahasiswa PMII melempari petugas Satpol PP setempat menggunakan galon kosong dan botol plastik. Lemparan yang diarahkan ke personel Satpol PP itu membuat aksi yang sebelumnya berjalan aman dan lancar menjadi ricuh.

Beruntung kericuhan kurang lebih 30 menit itu berhasil diredam oleh personel polisi dan satuan personil intel Polres Ternate, Maluku Utara, yang sudah siaga di lokasi setempat.

Mahasiswa PMII yang berlarian berhamburan pun beberapa saat kemudian kembali ke titik aksi semula, di depan kantor walikota Ternate. Massa demo kembali melanjutkan aksi dengan tuntutan menyikapi kebijakan pemerintah Jokowi-JK yang dinilai kurang mumpuni.

Aksi mahasiswa setempat kembali berjalan tertib dan lancar setelah Kepala Satpol PP Fandi Tumina memberikan arahan kepada mahasiswa dan personilnya untuk saling menjaga keamanan.

Kurang lebih 2 jam pasca ricuh, mahasiswa yang melakukan aksi pada Kamis, 12 Januari 2017 itu meminta pemerintah mengevaluasi rencana kenaikan bahan bakar minyak.

“Selain itu, kami minta agar pemerintah mengevaluasi kembali kenaikan tarif dasar listrik dan pengurusan surat kendaraan bermotor yang tidak berpihak kepada rakyat,” ucap Faisal, salah satu orator yang menyampaikan aspirasinya, di kantor Walikota Ternate.

Kasatpol PP Kota Ternate Fandi Tumina meminta maaf penyerangan yang dilakukan personilnya. Menurut dia, personelnya megejar massa aksi untuk mengkondusifkan keadaan.

“Jadi pengejaran yang dilakukan tidak bermaksud membalas balik atau melawan massa aksi (yang sudah melempari petugas Satpol PP dengan galon). Tapi pengejaran itu kami lakukan agar massa aksi yang sudah anarkis bisa tertib dalam menyampaikan aspirasi,” katanya.

“Intinya aksi kembali berjalan aman. Dan saya tegaskan lagi kalau tidak ada personel saya (Satpol PP) yang memukuli massa aksi,” Fandi Tumina menegaskan.

Demo mahasiswa PMII ini sebelumnya di beberapa rute aksi, seperti depan pintu gerbang Kedaton Kesultanan Ternate, kemudian pusat keramaian kota, depan eks kantor Gubernur Maluku Utara, dan depan Kantor PLN Cabang Ternate, berjalan aman dan lancar.