Pengentasan Kemiskinan di Maluku Utara Gagal

Avatar photo

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara Misfaruddin mengemukakan, penduduk miskin di provinsi Maluku Utara bertambah. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya.

Dia mengatakan, BPS setempat mencatat sekitar 76.400 penduduk Maluku Utara  masuk kategori miskin. Pada Januari 2017 ini bertambah 1.720 orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2016 yang tercatat 74.670 orang.

Penambahan angka penduduk miskin ini rata-rata, kata dia, terjadi di perkotaan. “Selama periode Maret hingga September 2016, penduduk miskin di perkotaan bertambah hampir 1.900 orang menjadi 12.450 orang. Untuk perdesaan cenderung mengalami penurunan,” kata Misfaruddin, saat disambangi awak media, di Ternate, Senin (30/1/2017).

BACA JUGA  Asal Muasal Uang yang Disetor Terdakwa Korupsi ke Gubernur Maluku Utara

Dia mengemukakan, berdasarkan indeks kedalaman kemiskinan maupun indeks keparahan kemiskinan mengalami sedikit peningkatan pada daerah perdesaan.

“Ini mengindikasikan penduduk miskin berkurang pada wilayah perdesaan, namun rata-rata pengeluaran mereka cenderung menjauhi garis kemiskinan. Bahkan ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin di daerah ini semakin besar,” ucapnya.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Khairun Ternate Hasby Yusuf menilai, dengan bertambahnya jumlah penduduk miskin itu memperlihatkan upaya pemerintah daerah di Maluku Utara gagal dalam pengentasan kemiskinan.

“Pemerintah terlihat tidak mempunyai satu perencanaan yang terukur dalam upaya pengentasan kemiskinan. Seharusnya perencanaan pembangunan ekonomi itu diarahkan pada penciptaan sumber ekonomi baru yang bisa menuntaskan masalah kemiskinan. Jika tidak kondisi seperti ini masih akan terjadi,” Hasby Yusuf memungkasi.