Penyebab Cuaca Ekstrem yang Melanda wilayah Maluku Utara

Avatar photo
Ilustrasi gelombang tinggi di Pesisir Halmahera. (kieraha.com)

BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Babullah Ternate masih mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah Maluku Utara, Sabtu 16 Juli 2022.

Prakiraan cuaca ekstrem yang dimaksudkan masih terjadi dalam beberapa hari ke depan ini adalah curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi.

BACA JUGA Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Melanda Wilayah Maluku Utara

Kondisi cuaca ini berpotensi terjadi karena tekanan rendah di laut Perairan Philipina akibat adanya belokan angin yang sangat tajam di wilayah Malut.

“Ini yang menyebabkan beberapa hari terakhir di wilayah Maluku Utara terjadi cuaca ekstrem,” jelas Setiawan Sri Raharjo, Sub Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate, Sabtu 16 Juli 2022.

Adanya belokan angin ini, lanjut Setiawan, beberapa wilayah seperti Kepulauan Sula, sebagian wilayah Tengah dan Utara Ternate, Tidore dan Halmahera Barat berpotensi cuaca ekstrem karena pergerakan masa udara dari wilayah Pasifik Timur ke wilayah Maluku Utara atau Pasifik Barat.

Kepada masyarakat, terutama angkutan laut speedboad dan kapal nelayan diminta untuk tetap waspada. Jika kondisi cuaca ekstrem terjadi hendaknya tidak memaksakan untuk keluar melaut, juga kepada masyarakat yang tinggal di ketinggian serta bantaran kalimati agar waspada jika hujan lebat karena dapat mengakibatkan banjir dan tanah longsor. *

Adi Ismail