Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menggelar workshop data driven journalism di Kota Ternate selama tiga hari. Hadir 20 jurnalis dari wilayah Timur Indonesia.
Pengurus AJI Indonesia Hesti Murti mengatakan, workshop itu merupakan kegiatan yang mempelajari konteks, pola dan tafsir independen atas beragam informasi yang berbasis data.
“Jurnalisme data ini merupakan bagian dari praktek investigasi yang akan melahirkan produk jurnalis terbaik,” kata Hesti disela materi Workshop Data Driven Journalism, di Ternate, Minggu (5/3/2017).
Menurut Hesti, jurnalisme berbasis data dapat diterapkan sebagai konsep perencanaan peliputan investigasi. Apalagi jurnalisme data adalah bagian dari praktek investigasi.
“Saat ini beragam situs resmi pemerintah sudah mulai mempublikasikan data secara terbuka. Dan hal itu sangat baik digunakan sebagai konsep jurnalisme berbasis data. Karena itulah, workshop ini diarahkan untuk mengetahui dan menemukan data yang penting bagi publik untuk dianalisis dan disajikan menjadi berita,” katanya.
Hesti mengatakan workshop yang melatih para jurnalis untuk mengetahui bagaimana mencari data digital di Internet itu, sekaligus melatih para jurnalis setempat mengolah dan membersihkan data yang didapat, membuat visualisasi data dalam bentuk grafis sehingga mudah dibaca oleh publik.
Ketua AJI Kota Ternate Mahmud Ici mengatakan kegiatan workshop AJI di Ternate ini diikuti 20 peserta jurnalis dari Manado, Gorontalo, Makassar dan Ternate. Seluruh peserta merupakan hasil seleksi ketat yang dilakukan AJI Indonesia di Jakarta. Pelatihan ini menghadirkan pembicara dari Kantor Staf Presiden dan Akademisi IAIN Ternate.
“Kegiatan serupa juga dilakukan di Medan, Bandung dan Bojonegoro. Workshop selama 3 hari ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jurnalis terutama tentang peliputan berbasis data,” kata Mici begitu disapa.