Bangunan sayap kanan Gedung Kantor Gubernur Maluku Utara di Puncak Gosale dibiarkan tak terurus. Padahal gedung kantor ini sudah selesai dibangun pada 2023 lalu. Bahkan hingga sekarang ruangan gedung kantor tersebut kosong dan hanya jadi ‘hunian para setan’.
Bangunan sayap atau wing kanan gedung kantor ini dibangun menggunakan dana APBD Malut sejak tahun anggaran 2018. Bangunan ini dikerjakan secara bertahap setiap tahun. Khusus untuk pekerjaan lanjutan akhir pada TA 2023 dianggarkan sebesar Rp 7 miliar.
Alokasi tahun anggaran 2023 ini dilihat berdasarkan nilai kontrak yang dikerjakan oleh perusahaan CV Rajawali Timur dengan Nomor: 600.640/SP/PPK.CK/DPUPR/APBD fisik/04-2023, Tanggal 5 Juni 2023 dengan waktu pelaksanaan selama 180 hari.
Sayangnya bangunan yang sudah selesai dibangun dengan dana APBD berkisar di atas Rp 20 miliar itu tidak ditempati dan dibiarkan tak terurus di atas tanah Puncak Gosale.
“Pas jadi (selesai dibangun) sampai sekarang dibiarkan (kosong). Tong mau masok ka dalam mai tako setan (mau masuk ke dalam gedung tapi takut setan). Karena kalau kosong begitu biasanya jadi tempat setan bakumpul (berkumpul),” ucap salah satu Petugas Cleaning Service Kantor Gubernur Malut, ketika disambangi kieraha.com, di Sofifi, Selasa, 20 Agustus 2024.
Lift Kantor Tidak Berfungsi
Pada atap gedung mewah ini ditemukan mengalami kebocoran. Ini dapat dilihat dari plafon di beberapa titik lantai tiga mengalami kerusakan akibat rembesan air dari atas gedung. Rembesan air ini bahkan menimbulkan kerusakan plafon di lantai dua gedung tersebut.
Selain kerusakan plafon akibat rembesan air dari atas gedung, juga ditemukan lift kantor hingga sekarang tidak berfungsi. Sebagian besar lantai juga penuh dengan kotoran hewan.
Kieraha.com masih melakukan konfirmasi perihal bangunan yang dibiarkan tak terawat ini. *