Halmahera Wildlife Photography (HWP) bersama Burung Indonesia bakal menggelar Festival Keanekaragaman Hayati Maluku Utara atau KehatiMu. Kegiatan ini dipusatkan di dua lokasi berbeda, diantaranya di Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, pada tanggal 6 – 8 Oktober 2023.
Pelaksanaan festival ini didukung oleh Dinas Pariwisata Kota Ternate, Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata, dan East Asian Australian Flyaway Partnership atau EAAFP.
BACA JUGA Ancaman yang Mengintai Kepunahan Burung Endemik di Maluku Utara
Dewi Ayu Anindita, Ketua Panitia Festival mengatakan, dalam lima tahun terakhir partisipasi anak muda di sejumlah wilayah di Maluku Utara untuk isu keanekaragaman hayati semakin tinggi.
Kata Dewi, sejak tahun 2018, Burung Indonesia telah melaksanakan program konservasi burung paruh bengkok dengan pendekatan holistik. Serta, turut menginisiasi dan mendukung kelompok pemuda. Kelompok ini, jelasnya, didorong untuk mengorganisir diri dengan memfokuskan pada pelestarian satwa liar dan keanekaragaman hayati.
Ia menyebutkan, lebih dari 100 anak muda di wilayah setempat terlibat aktif dalam kegiatan rutin pemantauan burung baik lokal, nasional, dan internasional.
“Kegiatan ini untuk memperkuat kapasitas, sekaligus mempromosikan keanekaragaman hayati bagi kalangan luas, terutama di masyarakat urban,” tutur Dewi, yang juga sebagai Sekretaris HWP.
Dia menjelaskan, pada Jum’at malam 6 Oktober nanti akan berlangsung talkshow, pameran fotografi, peluncuran buku Burung-Burung Migran di Maluku Utara, serta promosi membership Burung Indonesia kepada peserta yang hadir, di Landmark Kota Ternate.
Talkshow itupun, lanjutnya, akan menghadirkan Pakar Burung Migran di Indonesia Fransisca Noni Tirtaningtyas, dosen Kehutanan Unkhair Ternate Fadila Tamnge, penulis buku Burung-burung Migran di Maluku Utara Akhmad David Kurnia Putra, dan Maluku Island Coordinator Burung Indonesia Benny A Siregar.
BACA JUGA Awetan Burung Cenderawasih Diselundupkan Masuk Ternate
Sementara untuk pelatihan monitoring burung migran, kata Dewi, dilangsungkan pada 7 – 8 Oktober, di Teluk Kao, Kabupaten Halmahera Utara. Sebanyak 15 orang pendaftar dari ragam komunitas pemerhati burung dan fotografer satwa liar, yang akan mengikuti pelatihan ini.
“Harapannya masyarakat umum dan pihak terkait dapat menghadiri kampanye, dan mengenal burung-burung migrasi, serta ada peningkatan kapasitas monitoring burung migrasi bagi pemerhati burung di Maluku Utara,” tambahnya. *