Gempabumi berkekuatan 5,8 Skala Richter kembali menggoyang Kabupaten Pulau Morotai, Minggu (19/11/2017) pukul 01.30 malam WIT. BMKG mencatat, gempabumi setempat terjadi di wilayah barat laut Pulau Rao, Kecamatan Morotai Selatan Barat atau Morselbar, Maluku Utara.
BMKG menyatakan pusat gempa itu berada pada koordinat 2.61 LU-128.17 BT dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Sugiarto Susa, salah satu warga Desa Leoleo Jaya mengemukakan, gempabumi tersebut telah mengakibatkan puluhan rumah di Desa Posiposi Rao dan Leoleo Jaya rusak berat. “Juga sebagian warga di dua desa ini telah mengungsi. Mereka membangun tenda-tenda darurat di dataran tinggi sekitar desa,” kata Sugiarto ketika dihubungi KIERAHA.com melalui via telepon, di Ternate, Minggu pagi.
BACA JUGA
Gempa Jailolo Juga Dirasakan Warga Ternate
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulau Morotai Dalik Gafur mengatakan pihaknya sudah melakukan penanganan terhadap korban bencana tersebut dengan memberikan bantuan berupa makanan dan pasokan air bersih.
“Pasca gempa malam tadi, paginya baru kami (BPBD Pulau Morotai) turun ke lokasi untuk penanganan korban. Kami dibantu Dinas PU dan Dinas Kesehatan,” ujar dia saat dihubungi melalui telepon, Minggu sore.
Dalik mengatakan saat dirinya memberikan informasi tersebut, sedang berada di bukit Leoleo bersama sebagian pengungsi dari Desa Leoleo Jaya. “Di sini mereka bangun tenda-tenda untuk nginap sesaat karena takut gempa susulan. Juga sebagian warga memilih bertahan di desa,” kata dia.
Saat ditanya tentang dampak dari gempabumi tersebut, Dalik belum bisa memberikan keterangan, terutama soal jumlah korban luka, kerusakan bangunan maupun materil lainnya dengan alasan proses pendataan belum selesai.
“Memang ada bangunan rumah yang rusak, tapi saya belum bisa sampaikan karena proses (pendataannya) masih berjalan. Kalau bisa nanti besok (Senin 20 November 2017) baru saya sampaikan. Saya harus koordinasi dulu dengan Dinas PU dan Dinas Kesehatan, jangan sampai data kita beda-beda,” ujar dia.
BACA JUGA
Gunung Api Gamalama Masih Waspada
Begini Penjelasan BMKG Soal Rentetan Gempabumi di Jailolo
Selain warga Desa Leoleo Jaya, kabarnya warga Desa Posiposi Rao juga telah mengungsi ke pegunungan dekat desa mereka.
“Sebagian besar masyarakat Pulau Rao masih mengungsi ke kebun (dataran tinggi) dan mendirikan tenda-tenda darurat, tetapi sebagian juga masih di desa,” kata Frans Mansa, Sekretaris Desa Posiposi Rao, saat dihubungi KIERAHA.com, sore tadi.
Pada Pulau Rao, Kecamatan Morselbar, itu menaungi lima desa. Dari lima desa tersebut baru dua desa yang diketahui ada kerusakan bangunan. Sementara status kerusakan di tiga desa lainnya, hingga malam tadi, belum diketahui. Penyebab salah satunya karena di beberapa titik Pulau Rao belum ada akses jaringan komunikasi.
Author: Mohtar Sibua
Editor: Redaksi