Gubernur dan Wagub Kompak tak Hadiri HUT Provinsi di Sofifi

Avatar photo
Suasana Paripurna HUT Provinsi Malut yang ke 23 Tahun, di Ruang Rapat Paripurna Sekretariat DPRD Malut, di Sofifi, Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, Rabu 12 Oktober 2022. (kieraha.com/Hairil Hiar)

Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Maluku Utara yang ke23 di Sofifi, Rabu pagi, 12 Oktober 2022, berlangsung lancar. Peringatan ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena tidak dihadiri oleh Gubernur Abdul Gani Kasuba dan Wakil Gubernur M Al Yasin Ali.

Upacara HUT Provinsi yang dihelat di halaman Masjid Raya Shaful Khairaat Sofifi, Oba Utara, Tidore Kepulauan ini akhirnya dipimpin oleh Sekda Malut Samsuddin Abdul Kadir.

BACA JUGA Pemkot Tidore Kewalahan Urus Sampah di Ibu Kota Sofifi

Ketidakhadiran dua petinggi provinsi ini juga terjadi pada saat Rapat Paripurna HUT Provinsi yang berlangsung di Lantai II Ruang Rapat Paripurna DPRD Malut, Rabu siang.

Ketidakhadiran ini sangat disesalkan oleh Anggota DPRD Malut saat paripurna berlangsung karena sejumlah pimpinan lembaga vertikal dan tamu undangan dari sembilan kabupaten kota, di Malut dan dari Jakarta yang hadir justru tidak menemukan keduanya.

Sofyan Daud, salah satu Anggota DPRD Malut menyatakan, HUT Provinsi ini sudah menjadi agenda tahunan daerah Pemerintah Provinsi Maluku Utara setiap tanggal 12 Oktober.

“Semestinya ini tidak boleh lagi ada agenda lain. Kalaupun gubernurnya berhalangan maka bisa diwakilkan ke wakil gubernur. Nah, bagaimana bisa di hari yang bersamaan ini justru gubernur dan wakil gubernur bersamaan tidak hadir,” kata Sofyan ketika disambangi kieraha.com, usai Rapat Paripurna HUT Provinsi Malut, Rabu sore Waktu Indonesia Timur.

Ia menjelaskan, ketidakhadiran ini sangat tidak etis karena merupakan agenda yang resmi dan penting sebagai bentuk refleksi Maluku Utara selama 23 tahun ini.

“Hari besar daerah yang jadwalnya tetap, bukan tentatif, sehingga gubernur dan wagub tidak boleh mengagendakan kegiatan lain pada hari dan tanggal tersebut,” jelas Sofyan.

Apalagi, lanjut Politikus PBB itu bahwa HUT Provinsi kali ini dengan slogan Malut Sinergi, Sofifi Mandiri.

“Agar slogan ini tidak kedengaran basa-basi maka sinergitas kedua pemimpin ini harus ditunjukan, terutama kepada para tamu undangan yang sudah diundang,” lanjutnya.

Ia menambahkan, ketidakhadiran kepala daerah ini justru dapat dinilai bahwa keduanya tidak serius membangun daerah.

“Ada preseden ke situ, dan tadi saya katakan bahwa kalau begini kenyataannya maka apa yang bisa kita harapkan,” sambungnya.

Samsudin Abdul Kadir, Sekda Provinsi Malut menjelaskan, ketidakhadiran gubernur dan wagub ini dikarenakan ada agenda lain di luar daerah yang sudah terjadwal.

“Pak Gubernur menghadiri undangan Launching Sail Tidore di Jakarta dan Pak Wagub menghadiri MTQ Nasional yang berlangsung di Kalimantan,” tambahnya.