Antam Kembangkan Kampung Budaya dan Ketahanan Pangan Suku Togutil Halmahera

Avatar photo
Vice President HI Ryan Sjah bersama anak-anak Suku Tobelo Dalam di hutan Halmahera Timur. (Antam/Kieraha.com)

PT Antam Tbk UBPN Maluku Utara menggelar kegiatan pengembangan kampung budaya dan ketahanan pangan Suku Togutil (sebutan lain suku Tobelo Dalam) di kawasan hutan Wasile Timur, Halmahera Timur, Maluku Utara, Senin, 10 Desember 2018.

Kegiatan ini merupakan salah satu kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) pelestarian sosial budaya.

HI Ryan Sjah, Vice President CSR, HC & Finance (VP CHF) menyampaikan, giat tersebut meliputi penyuluhan dan pengobatan gratis, penyerahan bantuan; sembako, alat tani dan bibit tanaman.

“Jumlah peserta yang hadir 60 orang. Ini terdiri dari Koordinator Kafan Ekpedisi Halil Abubakar, Tetua Suku Togutil, GA, ER & CSR Manager Latun, serta tenaga medis dari Puskesmas Dodaga,” ujar Ryan.

Ryan menyebutkan, kehidupan suku Tobelo Dalam masih sangat memprihatinkan. Terbatas dalam semua aspek.

“Karena itu mereka perlu banyak dukungan dan bantuan dari semua pihak. Kami (pihak PT Antam) tentunya berharap dengan kegiatan ini, suku Togutil tetap terjaga kelestariannya, bahkan hutan tempatnya ini bisa menjadi kampung wisata dan budaya khusus untuk pengembangan destinasti pariwisata di Halmahera Timur,” kata Ryan.

Halil Abubakar, salah satu warga Halmahera yang aktif mendampingi Suku Togutil, mewakili menyampaikan terimakasih kepada PT Antam Tbk.

“Kegiatan ini telah mencatatkan sejarah karena baru pertama kali sebuah perusahaan yang beroperasi di hutan Halmahera memberikan kontribusinya secara langsung,” ujar Halil.

“Bahkan peduli dan berbagi dengan suku Togutil di hutan Halmahera. Karena sampai saat ini belum ada perhatian khusus dari pihak berwenang,” sambung dia.

Dorong Ketahanan Pangan

PT Antam Tbk juga mendorong ketahanan pangan masyarakat suku Togutil dengan pemberian bantuan benih dan bibit tanaman serta alat pertanian dan pendampingan kegiatan budidaya pertanian tanaman pangan.

“Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari giat sebelumnya. Ini adalah langkah awal untuk memberikan kesempatan dan perhatian yang lebih besar khususnya dalam pelestarian budaya dan adat Suku Togutil,” kata Halil menambahkan.