Pertamina Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Halmahera

Avatar photo
Pertamina Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Halmahera
Tim Pertamina Peduli gempabumi saat berada di Desa Yomen Halmahera. (Dok Humas Pertamina MOR VIII)

Pascagempa bermagnitudo 7.2 mengguncang wilayah Maluku Utara, Minggu (14/7/2019), pukul 18.10 WIT, Pertamina melaksanakan aksi cepat tanggap darurat bencana dengan mengirimkan bantuan secara langsung, Selasa.

Bantuan diberikan untuk warga yang berada di pengungsian lapangan sekolah, Desa Yomen, Kecamatan Joronga, dan Desa Wayatim, Bacan Timur Tengah. Bantuan diserahkan oleh Tim Pertamina Peduli di dapur umum pengungsian.

Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII PT Pertamina, Brasto Galih Nugroho menyampaikan, Tim Pertamina Peduli langsung terjun ke lokasi terdampak gempa di beberapa titik wilayah Pulau Bacan dan Pulau Halmahera.

“Tim Pertamina Peduli beserta TNI, aparat Kepolisian, dan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara bergerak dari Labuha untuk meninjau lokasi terdampak serta menyerahkan bantuan untuk korban gempa yang mengungsi di Desa Wayatim, Bacan Timur serta Desa Yomen, Kepulauan Jaronga,” ujar Brasto.

Pertamina Peduli bersama dengan tim BUMN Hadir Untuk Negeri terus memantau perkembangan dan mengirimkan bantuan untuk korban bencana alam gempabumi di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

“Bantuan dibawa dari Labuha menuju Desa Wayatim menggunakan speedboat dengan waktu tempuh 2 jam perjalanan, kemudian dilanjutkan menuju Desa Yomen yang berjarak 2,5 jam dari Desa Wayatim. Bantuan yang diserahkan berupa makanan dan minuman dalam kemasan, peralatan memasak, kompor gas, BrightGas tabung 5.5kg, tikar, selimut, dan lain-lain,” tambahnya.

Penyaluran BBM Tetap Aman

Pertamina juga terus memastikan kebutuhan BBM masyarakat Halmahera dapat terus terpenuhi tanpa kendala. Operasional Pertamina di sekitar wilayah gempa yakni Terminal BBM Labuha dan lembaga penyalur dilaporkan dalam keadaan aman dan tidak ada kerusakan sarana dan fasilitas penyaluran BBM. Pertamina terus mengantisipasi potensi adanya gempa susulan di wilayah setempat.

Sementara, pascagempa tersebut Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan menetapkan status tanggap darurat tujuh hari, sejak 15 Juli-21 Juli 2019.

Redaksi
Editor