Sayembara Penulisan Essay Pengembangan Pariwisata Halteng Menuju Tahap Final

Avatar photo
Sayembara Penulisan Essay Pengembangan Pariwisata Halteng Menuju Tahap Final
Tanjung Remdi Halmahera Tengah. (M Albar)

Artikel sayembara penulisan essay pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal tersisa 4 dari 17 judul yang ikut berkompetisi. Keempat judul tersebut masuk tahap final yang akan ditentukan oleh panitia pelaksana sebagai pemenang sayembara pada Selasa 21 Januari 2020 mendatang.

Ketua Pelaksana Sayembara Muhammad Marjan Halek mengemukakan, keempat essay dengan judul yang masuk babak final tersebut adalah Wisata Fagogoru ‘Sebuah Pengembangan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal di Halmahera Tengah’, Baronda Halteng ‘Menanam Rindu di Pulau Sayafi’, Peran Milenial dalam Mengembangkan Pariwisata di Era Industri 4.0, dan The Central Halmahera Gate of Raja Ampat ‘Menjadikan Falsafah Fagogoru sebagai Identitas dan Strategi Pengembangan Pariwisata Halmahera Tengah di Tengah Persaingan Destinasi Wisata’.

Menurut Halek, dari sekian judul yang berkompetisi ini semuanya memiliki konsep yang manarik, namun ada beberapa hal yang menjadi penilaian penyelenggara dan Dewan Juri untuk diloloskan ke tahap final. “Yaitu terkait format penilaian yang terdiri dari kesesuaian/relevansi judul dengan tema, kaidah penulisan, gagasan pengembangan pariwisata, analisis potensi pengembangan pariwisata, dan konsep pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal di Halmahera Tengah,” katanya, sesuai rilis yang diterima kieraha.com, Sabtu (18/1/2020).

Halek menyatakan, sejauh ini penyelenggara sayembara masih merahasiakan nama pengarang essay, karena yang diberikan kepada Dewan Juri hanyalah naskah tanpa nama pengarang. Ini dengan tujuan untuk menjaga keberlangsungan penilaian yang independen.

“Pada penilaian akhir ini akan ditentukan pemenang I, II, dan III dengan penghargaan berupa sertifikat dan uang tunai. Pemenang ke I akan memperoleh uang tunai sebesar Rp 3.000.000, ke II Rp 1.500.000 dan pemenang ke III sebesar Rp 700.000,” ujar Halek.

Ia menambahkan, hadiah yang diberikan ini bukan menjadi tolak ukur untuk menghargai gagasan para kontestan. “Namun esensi dari sayembara ini sebagai wadah untuk menampung gagasan kritis dan inovatif mahasiswa Halmahera Tengah se Indonesia, yang akan diserahkan kepada pemerintah kabupaten untuk dikaji dan dipertimbangkan sebagai referensi pengembangan pariwisata Halteng kedepannya,” sambung Halek. *

Redaksi
Editor