Gempabumi Guncang Labuha Maluku Utara Tidak Berpotensi Tsunami

Avatar photo
Pusat gempabumi di Labuha.

Gempabumi tektonik kembali mengguncang Labuha dan sekitarnya di wilayah Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sabtu 21 November 2020, pukul 11.14 WIT dan pukul 11.25 WIT.

Hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempabumi itu tidak berpotensi tsunami.

Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Sunardi menyebutkan, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi pertama memiliki parameter dengan magnitudo 4,4 dengan episenter gempabumi berlokasi di darat 16 km Selatan Labuha pada kedalaman 10 km.

“Sementara gempabumi kedua memiliki parameter dengan magnitudo 4,7 dengan episenter gempabumi terletak di darat 23 km Tenggara Labuha pada kedalaman 10 km,” kata Sunardi dalam rilisnya, yang diterima kieraha.com, Sabtu siang, 21 November.

Sunardi mengatakan berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Dampak Gempa

Sunardi menyatakan, berdasarkan informasi dari masyarakat dampak gempabumi ini dirasakan di Labuha pada skala II-III MMI atau guncangan gempabumi dirasakan oleh banyak orang.

“Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa,” sebutnya.

Sunardi menambahkan, hingga pukul 11.55 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 1 kali dengan magnitudo 3,4.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” tambahnya. *

Sahrul Jabidi