Ancaman yang Mengintai Kepunahan Burung Endemik di Maluku Utara

Avatar photo
Paok halmahera pitta maxima. Merupakan burung endemik Maluku Utara yang memiliki aktivitas di lantai hutan/Akhmad David/kieraha.com

Maluku Utara adalah salah satu rumah bagi ragam jenis spesies langka dan endemik di Indonesia. Spesies tersebut diantaranya adalah hewan jenis burung.

Menurut catatan Burung Indonesia, jumlah spesies burung endemik di provinsi kepulauan ini mencapai kurang lebih 40 jenis. Keberadaannya ini tersebar di Pulau Halmahera, Pulau Ternate, Tidore, Bacan dan Obi. Khusus Pulau Halmahera, tercatat sebanyak 4 spesies, yaitu Cekakak Murung, Kepudang Halmahera, Kepudang sungu Halmahera, dan Mandar Gendang.

BACA JUGA Lomba Pengamatan Burung Pertama Kali di Maluku Utara Digelar di Halmahera

Akhmad David Kurnia Putra, seorang Pengamat Burung di Pulau Halmahera menyebutkan, keberadaan burung tersebut terancam punah dengan adanya aktivitas manusia saat ini.

BACA JUGA  Waspada Peningkatan Aktivitas Gunung Gamalama di Ternate

Penerbit buku Burung-Burung Indah Maluku Utara tahun 2021 itu menyatakan, ancaman yang paling umum mengintai burung endemik di Maluku Utara adalah perburuan liar, alihfungsi lahan, dan perdagangan ilegal.

Tercatat sepanjang periode 2021 sampai awal 2022, ada 177 spesies burung di Indonesia yang terancam punah. Burung ini terdiri dari 96 spesies dikategorikan Rentan, 51 spesies Genting, dan 30 spesies Kritis. Jumlah ini sekaligus menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah spesies burung terancam punah terbanyak, mencapai 12 persen dari keseluruhan burung terancam punah di dunia.

“Padahal, burung ini memiliki fungsi ekologis yang sangat besar, meliputi perannya sebagai penyebar biji dan penyerbuk alami,” lanjut David, di Sofifi, Jumat, 13 Mei kemarin.

BACA JUGA  Asal Muasal Uang yang Disetor Terdakwa Korupsi ke Gubernur Maluku Utara

Ia mengatakan, keberadaan burung selain sebagai petani alami di hutan, biodiversitas burung juga menjadi indikator dalam menilai baik buruknya kualitas habitat.

“Karena karakteristik burung yang dapat hidup di seluruh lingkungan di dunia, peka terhadap perubahan lingkungan dan penyebarannya sudah cukup diketahui,” lanjutnya.

Menurut data Burung Indonesia, ada sebanyak 1.818 spesies burung yang mendiami Indonesia pada awal tahun 2022. Dari jumlah ini, terjadi penambahan sebanyak 6 spesies dari tahun 2021 yang berjumlah 1.812.

Laporan berjudul InfoShet Status Burung di Indonesia 2022 ini mencatat, sebanyak 534 spesies burung endemis di Indonesia, yang penyebarannya meliputi wilayah bioregion Sulawesi – Maluku sebesar 305 spesies endemis, sekaligus merupakan tingkat endimisitas tertinggi di Indonesia, disusul bioregion Jawa – Bali 80 spesies, Papua 62 spesies dan bioregion Pulau Kalimantan sebanyak 50 spesies.

BACA JUGA  Waspada Peningkatan Aktivitas Gunung Gamalama di Ternate

BACA JUGA Yang Harus Dilakukan Peserta Lomba Pengamatan Burung di Halmahera

David berharap, dengan adanya lomba pengamatan burung yang akan dilakukan di Taman Aketajawe Lolobata pada tanggal 20 – 22 Mei 2022 ini, dapat mengedukasi peserta dan juga masyarakat untuk memahami posisi burung dalam peta ekologi di Maluku Utara.

“Juga dapat menjadi agen aktif untuk mengkampanyekan tentang kelestarian satwa liar kepada masyarakat luas, termasuk menekan kepunahan burung akibat perburuan liar dan perdagangan illegal,” tambahnya. *

Ikuti berita tv kieraha di Google News