Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian terhadap nelayan Desa Orimakurunga yang hilang saat pergi melaut. Hingga hari keempat pencarian itu, korban belum ditemukan.
Hal ini dikatakan Kepala Basarnas Ternate, Muhamad Arafah, kepada wartawan, Selasa 16 Juni 2020. Bahkan dalam pencarian tersebut, lanjut Arafah, telah membagi dua SRU.
SRU pertama melakukan pencarian dengan luas kawasan sepanjang pesisir Pulau Kayoa, Halmahera Selatan, dengan radius hingga 19 nautikal mil. Sementara SRU dua melakukan pencarian di pesisir sebelah Barat dan Utara Pulau Kayoa dengan radius 24 nautikal mil.
“Namun pencarian yang dilakukan ini belum membuahkan hasil, tim SAR gabungan telah kembali ke posko utama dan operasi hari keempat ditutup dengan hasil nihil,” jelasnya.
BACA JUGA
Nelayan Orimakurunga Dilaporkan Hilang di Perairan Pulau Taneti Halmahera
Maluku Utara Sudah Bisa Deteksi Corona Lebih Cepat dari Sebelumnya
Arafah menambahkan, pencarian ini baru akan dilanjutkan pada hari kelima 17 Juni 2020.
“Untuk kendala dalam pencarian dihari keempat ini adalah area pencarian yang luas, ombak serta arus yang berubah-ubah, namun untuk cuaca tetap mendung,” sambung Arafah.
Dalam pencarian tersebut terdapat beberapa unsur yang terlibat. Mereka adalah personel Basarnas Ternate, Polres Halmahera Selatan, keluarga korban, dan masyarakat desa.
Nelayan asal Desa Orimakurunga, Kayoa, Halmahera Selatan, yang hilang ini berumur 35 tahun. Korban pergi melaut sejak Kamis sore, 11 Juni 2020, sekitar pukul 16.00 WIT.
Kabar orang hilang ini dilaporkan oleh istri korban, Asmania, bahwa suaminya Saiful Kasim belum kembali dari melaut sejak Kamis itu hingga dilaporkan Sabtu 13 Juni 2020.
Istri korban menyatakan bahwa suaminya saat pergi melaut menggunakan longboat warna kuning, putih, biru. Lokasi kejadian orang hilang ini diduga berada di sekitar perairan antara Perairan Pulau Kayoa dan Taneti wilayah Kabupaten Halmahera Selatan.
Irawan Lila
