Refleksi 21 tahun Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara diwarnai aksi unjuk rasa. Aksi yang digelar oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia atau GMKI pada Jumat 31 Mei 2024 ini mendapat respon kurang baik dari kepala daerah setempat. Padahal aksi unjuk rasa tersebut sebagai bentuk keprihatinan mahasiswa atas gaji honorer yang belum dibayar.
Dalam aksi ini, pendemo mendapat tindakan dari Bupati Halmahera Utara, Frans Manery yang mengejar massa aksi dengan menggunakan parang. Beruntung tindakan sang bupati tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Menurut Bupati bahwa dirinya mengambil respon tersebut karena sempat menegur massa aksi untuk pulang. Hanya saja massa tetap berorasi sehingga kejadian tersebut terjadi.
“Saya so togor (secara baik-baik) pe dorang, cuman dorang pe Ketua GMKI ini tambah orasi. Jadi saya lebe bae ambel parang salawaku di mobil dan dusu pe dorang. Saya lakukan ini juga karena aksi adik-adik ini berlangsung di rumah kediaman saya,” ucap bupati.
Menurut bupati, tindakan yang dilakukannya tersebut bukan sebagai kepala daerah.
“Saya justru kecewa karena adik-adik ini saya sudah tegur secara baik tapi mereka tetap melakukan aksi,” sambungnya. *