Kepala Desa di Halmahera Selatan Diminta Lebih Inovatif

Avatar photo
Halmahera Selatan
Edi Udin saat menyambangi Dinas PMD Halmahera Selatan/Abdul Anas Barmawi.

Koordinator Tenaga Ahli Pendamping Profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa atau TPP P3PMD Kabupaten Halmahera Selatan Edi Udin meminta para Kepala Desa agar lebih kreatif dan inovatif.

Hal tersebut dalam rangka memajukan desa dari status Desa Tertinggal, Berkembang, Maju dan Mandiri.

“Kepala desa harus memiliki strategi yang inovatif, kreatif, dan tidak monoton. Selain itu, harus memiliki visi ke depan agar status desa meningkat,” ujar Edi, kepada kieraha.com, Jumat, 17 Mei 2024.

Seusai menyambangi Dinas PMD Halmahera Selatan bersama TA Dino Mahdi, Edi menyatakan, kepemimpinan Kepala Desa sangat berpengaruh terhadap kemajuan desa, yang nantinya mengarah pada peningkatan daya saing desa.

Hal ini, lanjutnya, mengingat perkembangan pada era digital yang cukup kencang. Ragam persoalan yang membuat banyak desa tidak berubah statusnya, menurut Edi, karena Kepala Desa tidak serius dalam memimpin.

“Itu sebab, Kepala Desa semestinya proaktif dalam Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Demikian juga memperhatikan Indeks Desa Membangun (IDM),” tuturnya.

Ia mengemukakan, pada saat pendataan dan pemutakhiran data lanjutan adalah tanggung jawab Kepala dan Perangkat Desa. Sebab, data yang disajikan merupakan hasil kerja Pemerintah Desa, bukan data Pendamping Desa.

“Saya kira dengan begitu perubahan status desa sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju sampai mandiri dari tahun ke tahun bisa. Selain itu, yang tadinya tidak tahu potensinya akan tergali potensinya,” katanya.

Ia mencatat, berdasarkan survei IDM 2023 bahwa jumlah desa berstatus Mandiri di Halmahera Selatan bertambah menjadi dua desa, yang pada tahun 2022 hanya satu desa. Kedua desa tersebut adalah Kampung Makian, Kecamatan Bacan Selatan, dan Desa Laiwui, Kecamatan Obi.

Tren serupa, katanya, juga dengan status Desa Maju yang jumlahnya menjadi 11 desa. Demikianpun dengan jumlah Desa Berkembang, yang bertambah pada tahun 2023.

“Sementara untuk Desa Tertinggal adalah 161 desa dari semula mencapai 170. Sedangkan, Desa Sangat tertinggal tersisa 8 desa,” sambungnya.*