Kisah Tragis Korban Selamat yang Saksikan Rekannya Tewas di Hutan Halmahera

Avatar photo
Korban tewas yang diduga diserang OTK. (Darmawan)

Lima orang warga Desa Batudua, Patani Utara dan satu orang warga Desa Masure, Patani Timur, Halmahera Tengah bersama Anggota TNI yang dikabarkan hilang, di hutan pada 20 Maret, sudah ditemukan. Empat orang berhasil selamat dan tiga orang meninggal.

Tiga korban meninggal diduga diserang OTK atau orang tak dikenal. Korban meninggal adalah Risno dan Yusuf asal Desa Batudua, serta Haji Masani asal Desa Masure. Ketiganya ditemukan di lokasi yang berbeda di wilayah Hutan Halmahera Tengah.

BACA JUGA Tentang Suku Tobelo Dalam di Halmahera Maluku Utara

“Jenazah korban ditemukan dalam keadaan hancur, bahkan terlihat di bagian tubuh dalam keadaan luka-luka karena diduga benda tajam,” kata sejumlah warga dari desa Patani Timur, begitu dikonfirmasi, Selasa 23 Maret.

Warga menyebutkan, korban selamat adalah Martawan, Jahid dan Anto warga Desa Batudua, dan Kopda Moh Zen Tehuayo yang merupakan Babinsa dari Koramil 1512 Patani.

Kesaksian Korban Selamat

Martawan, salah satu korban selamat mengisahkan, pada tanggal 20 Maret 2021, sekitar pukul 07.00, dirinya bersama 6 rekannya tersebut dari Desa Tepeleo melakukan perjalanan menuju KM 05, Desa Masure, Kecamatan Patani Timur. Hingga sekitar pukul 16.00 WIT, para korban tersebut tiba di Sungai Gowonle, wilayah Patani Timur untuk beristirahat dan merokok sejenak.

Namun, berselang kurang lebih satu jam, tiba-tiba mereka mendapat serangan dari arah depan oleh orang yang tidak dikenal. OTK ini katanya menggunakan busur panah.

Saat itu, kata Martawan, mereka panik sehingga langsung melarikan diri mencari perlindungan di tempat yang aman. Saat itu Martawan sempat melihat salah satu anak panah telah mengenai Risno, salah satu korban yang juga ditemukan tewas.

Sekitar pukul 18.00, Martawan memberanikan diri untuk kembali seorang diri ke lokasi TKP dan mendapati korban Risno yang kena panah dalam keadaan terluka di punggung.

“Saat itu saya menjaganya (Risno) karena dalam keadaan terluka,” katanya.

Selanjutnya, menurut Martawan, sekitar pukul 20.00, ada seorang lelaki memakai pakaian dari bahan kulit kayu mendatanginya dengan jarak kurang lebih 20 sampai 30 meter.

Saat itu OTK tersebut mendekat dan sempat Martawan mengajak untuk berkomunikasi.

“Namun dia cuek (tak menghiraukan) dan pergi masuk ke semak-semak,” ujarnya.

Martawan mengaku, menjaga Risno sampai pukul 22.00, hingga korban mengembuskan nafas terakhir. Korban meninggal karena banyak mengeluarkan darah akibat panah.

“Saat teman saya (korban Risno) meninggal dunia, saat itu saya langsung meninggalkannya di atas pasir dekat kali (Sungai) Gowonle lalu saya bergerak menuju arah pantai,” kata Martawan.

Lebih lanjut, pada Senin 22 Maret 2021, sekitar pukul 13.00 WIT, korban selamat itu tiba di Desa Peniti, Kecamatan Patani Timur dan menceritakannya kepada warga di sana.

Jahid, warga Desa Batudua, Kecamatan Patani Utara, yang ikut dan selamat dari penyerangan tersebut hingga saat ini masih menjalani perawatan medis di Puskesmas.

Pengamatan kieraha.com, aparat Polsek dibackup Polres Halmahera Tengah saat ini sudah melakukan sterilisasi area di desa wilayah korban yang diserang OTK ini. Aparat melakukan identifikasi korban meninggal dan meminta keterangan korban selamat. *

Darmawan I Apriyanto Latukau