Luapan Air Sungai Toburo Merusak Kebun dan Genangi Jalan Lintas Halmahera

Avatar photo
Salah satu kebun kelapa milik warga yang mati dan rusak akibat luapan Sungai Toburo. (Apriyanto Latukau/Kieraha.com)

Air masih menggenangi Jalan Raya Lintas Pulau Halmahera, di Kecamatan Oba Utara, Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Kondisi tersebut terjadi pada Rabu 10 Februari 2021. Genangan air yang disebabkan luapan Sungai Toburo ini terjadi saat banjir beberapa waktu lalu.

Alwia, warga Desa Kusu yang tinggal di sekitar Sungai Toburo menyebutkan, genangan yang terjadi sudah berlangsung sejak tahun 2018.

BACA JUGA Akses Jalan Pulau Halmahera

“Dampak dari banjir ini membuat sejumlah tanaman kebun pala, kelapa, mangga, dan langsat rusak bahkan sebagiannya mati,” tutur Alwia, ketika disambangi kieraha.com, Rabu siang.

Ibu satu anak ini menceritakan, dirinya dan warga lainnya di desa itu selalu was-was apabila musim penghujan. Pasalnya, banjir selalu terjadi dan masuk ke rumah mereka.

“Setiap hujan kami langsung evakuasi barang ke tempat yang aman,” ucap Alwia.

Aktivitas Lalu Lintas Terhambat

Luapan Sungai Toburo yang menggenangi Jalan Raya Lintas Halmahera, Rabu siang. (Kieraha.com)

Selain merusak tanaman dan kebun warga, luapan air sungai ini juga menggenangi jalan raya yang menjadi akses penghubung beberapa kecamatan di Tidore dengan Sofifi dan Kabupaten Halmahera Tengah.

“Kalau pas banjir terjadi antrian panjang kendaraan selama berjam-jam,” lanjut Alwia.

Ismail, salah satu sopir mobil lintas yang setiap saat melewati jalan itu menjelaskan, akses jalan ini merupakan satu-satunya yang menghubungkan Sofifi dengan Weda.

“Apabila terjadi banjir, kami harus berhenti sampai air turun (surut). Ini kami lakukan karena tidak mau ambil risiko,” jelasnya.

Apriyanto Latukau