Warga Desa Kao yang didominasi mama-mama melakukan aksi menanam mangrove di Kawasan Pesisir, Pantai Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Selasa, 13 Oktober 2020. Kegiatan tersebut untuk merehabilitasi ekosistem mangrove yang rusak serta menghindari terjadinya abrasi pantai.
Aksi menanam 18.000 bibit mangrove ini difasilitasi oleh Dirjen Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penanaman mangrove yang dilakukan oleh warga ini diperkirakan berlangsung hingga satu minggu kedepan.
“Sekitar 6 hektare lahan yang telah disediakan untuk penanaman mangrove, ini program awal perencanaan Kawasan Ekosistem Esensial,” ujar Taufik Max, Kepala Desa Kao, ketika disambangi kieraha.com, di Kawasan Pesisir, Desa Kao, Selasa siang, 13 Oktober 2020.
Keterlibatan ibu-ibu beserta warga lainnya melakukan penanaman mangrove ini menjadi bagian dari edukasi kepada masyarakat setempat dalam menjaga lingkungan dan ekosistem laut. Ini sekaligus dengan tujuan memperbaiki kualitas lingkungan pesisir.
Taufik mengharapkan, lokasi penanaman bibit mangrove ini dapat dikembangkan sebagai lokasi destinasi Wisata Ekologi kedepan demi meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa.
“Harapannya masyarakat dapat menjaga dan merawat mangrove yang ditanam,” lanjutnya.