Jembatan penghubung di Desa Jikotamo dan Buton, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, yang rusak diseruduk banjir, kondisinya makin parah.
“Kondisi jembatan itu tambah parah karena sudah tiga kali mengalami kejadian yang sama, patah disapu banjir, pada 2016, 2017, dan Maret 2018,” kata Fisno La Sidi, warga Desa Buton, kepada Kieraha.com, melalui telepon, Selasa (3/4/2018).
Menurut Fisno, kerusakan jembatan penghubung tersebut hingga sekarang luput dari perhatian pemda Halmahera Selatan maupun pemprov Maluku Utara.
Fisno menyatakan, kondisi jembatan yang luput dari perhatian pemerintah setempat sangat mengganggu aktivitas warga di sana. Yang saat ini, sebagian besar pelajar di dua desa tersebut sedang menghadapi Ujian Sekolah maupun Ujian Nasional.
“Ini sangat disayangkan,” kata Fisno menambahkan.
Aktivis mahasiswa STIKIP Kieraha Ternate itu menyatakan, pemprov Maluku Utara sebelumnya membuat janji, akan membenahi kerusakan jembatan tersebut.
“Tapi sampe (sampai) sekarang belum direalisasi, bahkan kerusakannya tambah parah. Padahal warga di sini (Buton) sudah sangat berharap, janji yang dibuat pemerintah itu segera direalisasi agar akses jalan warga sehari-hari ini tersambung lagi,” kata dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Selatan Iksan Subur, belum dapat dihubungi. Melalui telepon saat dikonfirmasi tidak aktif.
Hasbullah Dahlan