Infrastruktur jalan dan jembatan di Pulau Makean belum mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Hingga sekarang kondisi infrastruktur ini masih memprihatinkan.
Warga di Pulau Makean, Kabupaten Halmahera Selatan, kembali meminta agar pemerintah di kabupaten setempat turun tangan memperhatikan akses utama warga ini.
BACA JUGA Nasib Warga Halmahera Selatan Saat Ombak Harus Lalui Jalan Rusak Tanpa Jembatan
Pembangunan infrastruktur jalan sebagian besar rusak setelah selesai dikerjakan. Begitupun dengan proyek jembatan dari PUPR Malut yang hanya terlihat rangka bangunan jembatan.
“Warga meminta agar pembangunan dapat dilakukan secara keseluruhan di Pulau Makean. Karena sampai saat ini masyarakat di Makean Barat masih mengeluhkan kondisi jalan dan jembatan yang menghubungkan satu desa ke desa yang lainnya,” ujar Camat Makean Barat, Ramli Jamrud, di Desa Talapaon, Minggu, 22 Mei 2022.
Adanya kondisi ini, kata Ramli, sangat menghambat aktivitas warga masyarakat setempat.
“Setiap hujan warga harus turun bakti, memperbaiki jalan dengan alat seadanya. Kondisi ini terpaksa dilakukan karena (jalan) ini satu-satunya yang menghubungkan segala aktivitas warga ke kebun dan ke desa-desa lainnya,” lanjut Ramli.
Sekda Halmahera Selatan Saiful Turuy menyatakan, pembangunan jalan keliling di Pulau Makean ini terkendala dengan status jalan yang masuk sebagai jalan provinsi.
BACA JUGA Tempat Sauna ala Warga di Pulau Makean Halmahera Selatan
“Pembangunan jalan ini dapat dilakukan dengan catatan status jalan yang ada di Pulau Makean dikembalikan ke status kabupaten, karena selama masih status provinsi kita akan sulit untuk melakukan pekerjaannya,” jelas Saiful.
Meski begitu, menurut Saiful, Pemda Halmahera Selatan sudah berencana membangun jalan hotmiks keliling Pulau Makean pada tahun anggaran 2023.
“Karena ini akses perekonomian warga Desa Talapaon ke desa-desa di sekitarnya, maka kami akan prioritaskan. Saya pastikan ini akan disampaikan ke Pak Bupati,” lanjutnya.
Akbar Amin
Ikuti berita tv kieraha di Google News
