Penjelasan Dishub Malut Soal Bus Angkut Rombongan Alami Kecelakaan

Avatar photo
Kondisi mobil bus yang terbalik. (Foto for kieraha.com)

Bus yang membawa rombongan Guru MTS Durian, Tidore Kepulauan yang berwisata di Tauro, Jailolo Halmahera Barat mengalami kecelakaan tunggal, Sabtu sekitar 14.00 WIT.

Mobil yang mengalami kecelakaan di Jalan Lintas Halmahera, Desa Domato, Kecamatan Jailolo Selatan itu pada Senin kemarin, sempat membawa rombongan Panitia STQ dan Kepala Dinas Perhubungan Malut untuk meninjau kesiapan STQ Nasional di Sofifi.

BACA JUGA

Kecelakaan Bus Pariwisata Maluku Utara Renggut Nyawa Seorang Anak dan Ibu

“Mobil bus tersebut saat itu naik dan turun tanjakan Kantor Gubernur juga sudah mengeluarkan suara (bunyi rem), sehingga Kadishub saat itu langsung perintahkan kepada sopir tersebut untuk melakukan perawatan. Tapi setelah itu dirawat atau tidak, sampai muncul kejadian ini,” ujar Rahwan K Suamba, juru bicara Pemprov Malut, kepada kieraha.com, via telepon, Sabtu malam.

Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda Provinsi Maluku Utara itu mengatakan mobil bus Dishub ini dipercayakan kepada A Latif Yusman selaku sopir tenaga honorer Malut.

“Namun pada saat sopir itu menggunakannya dengan membawa rombongan Guru (MTS Durian) itu tidak memberikan informasi kepada Kadishub tentang penggunaan mobil. Dia menggunakannya atas keputusan sendiri tanpa minta izin di kepala dinas,” sebutnya.

“Sekarang kalau sudah seperti ini kan kita semua ikut prihatin. Bahkan Pak Kadishub sendiri pusing karena kecelakaan ini menimbulkan korban meninggal,” lanjutnya.

Rahwan menyatakan, kejadian ini Pemprov Malut menyampaikan duka mendalam.

“Kami berharap apapun fasilitas daerah yang ingin digunakan oleh masyarakat setidaknya memberikan laporan, sehingga pemerintah bisa memberikan mobil yang siap pakai, kalau tidak risikonya bisa membuat kita serba salah seperti musibah yang terjadi ini,” tambahnya.

“Jadi siapapun yang menggunakan fasilitas daerah untuk kepentingan masyarakat, minimal memberikan permohonan resmi, sehingga pemerintah bisa bertanggungjawab kalau ada kejadian begini. Kalu model begini kita juga serba salah, karena ini bagian dari pelayanan kepada masyarakat,” sambungnya.

Sahrul Jabidi