Pemda Halmahera Barat mendapat pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN pasca pandemi dari PT Sarana Multi Infrastruktur senilai Rp 208 miliar.
Dana pinjaman yang diberikan Kementerian Keuangan melalui PT SMI tahun anggaran 2022 ini difokuskan untuk membuka akses jalan dan jembatan, peningkatan fasilitas RSUD, pembangunan rumah tidak layak huni bagi warga kurang mampu dan pariwisata.
BACA JUGA Cara Warga Kalaodi Tidore Menjaga Pangan dan Hutan
“Jadi kita menggunakan anggaran PEN untuk membangun fasilitas. Anggaran ini oleh Kementerian Keuangan lewat PT SMI yang bersumber dari dana PEN,” ucap Wakil Bupati Halmahera Barat Djufri Muhamad, kepada kieraha.com, Senin malam WIT.
Djufri mengemukakan, dana pinjaman melalui PT SMI sebesar Rp 208 miliar ini dari total pinjaman dalam proposal yang diajukan Pemda Halmahera Barat senilai Rp 350 miliar.
“Anggaran ini kita gunakan untuk percepatan pembangunan infrastruktur. Dengan tujuan dapat menanggulangi kesenjangan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Wilayah yang menjadi prioritas pembangunan melalui pinjaman dana ini adalah daerah yang masih terisolasi, baik dari segi jalan maupun jembatan dan infrastruktur lainnya.
BACA JUGA Aset Pemprov Maluku Utara di Ternate Ini Resmi Punya Pemkot
“Daerah yang masih terisolasi ini seperti di Loloda dan Ibu. Bayangkan mereka kalau jual kopra harus ke Manado dan tidak bisa akses sampai ke sini (Jailolo Ibu Kota Kabupaten Halmahera Barat), atau belanja kalau situasinya ombak itu sangat bahaya,” sambungnya.
Ia mengharapkan, adanya percepatan pembangunan melalui dana PEN TA 2022 ini dapat melancarkan akses masyarakat dan meningkatkan ekonomi di wilayah setempat. *