Proyek penanganan longsoran yang dikerjakan PT Sinar Cempaka Raya, ambruk pada Jumat malam, 4 Maret 2022. Proyek pembangunan dinding beton penahan longsoran berada di jalan ruas Payahe-Weda. Proyek itu baru saja selesai dikerjakan pada akhir tahun kemarin.
Proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp 10.695.750.000 itu ambruk di tiga titik wilayah Kilo 6. Hingga Selasa 8 Maret 2022, sekitar pukul 11.00 Waktu Indonesia bagian Timur, kondisi dinding beton yang roboh dan mengalami keretakan belum juga dilakukan perbaikan.
BACA JUGA Dinding Penahan Longsoran Jalan Payahe menuju Weda Halmahera Ambruk
Chandra Syah Parmance, Pejabat Pembuat Komitmen pekerjaan penanganan longsoran menyebutkan, perbaikan kerusakan dinding penahan longsoran sedang dalam tahapan.
“Mereka (rekanan pelaksana proyek PT Sinar Cempaka Raya) sudah mengerahkan alat dan SDM nya kesana. Ini dalam perjalanan menuju titik lokasi,” kata Chandra, Selasa siang WIT.
Menurut Chandra, dinding beton penahan longsor yang baru selesai dibangun dan ambruk, ini terjadi karena adanya aliran mata air yang tidak diduga sebelumnya berada di lokasi itu.
“Ini sudah kita cek ya, jadi di area yang roboh kita cek ternyata ada mata air yang memang berlebih di situ. Jadi bicara pemasangan batu (pembuatan dinding beton penahan longsor) ada beberapa titik dan tidak hanya di situ. Dan memang (dinding) yang roboh hanya di lokasi situ,” kata Chandra, yang juga sebagai Kepala Satuan Kerja Wilayah II BPJN Maluku Utara.
Ia mengatakan, meski proyek itu sudah selesai namun masih dalam masa pemeliharaan satu tahun. Sehingga penyedia sudah diperintahkan untuk perbaiki kembali kerusakannya itu.
“Untuk anggaran perbaikan menjadi beban penyedia. Kita sendiri sudah perintahkan untuk perbaiki kembali kerusakannya itu dengan waktu yang diberikan 10 hari kerja,” lanjutnya.
Chandra mengakui, penanganan longsoran ini tidak dilakukan secara permanen dan hanya pemasangan batu, yang memagari tebing sebagai pengaman badan jalan di ruas tersebut.
“Kalau secara permanen kita tangani, itu mulai dari bidang miringnya dan kaki lerengnya juga. Tapi yang kita tangani ini hanya di kaki lereng (tebing) nya aja,” sambung Chandra.
Penanganan longsoran ini tidak dilakukan secara permanen karena keterbatasan anggaran. Sehingga, katanya, hanya dikerjakan beberapa bagian yang dianggap paling rawan longsor.
“Karena usaha kita adalah, saat ini bagaimana mengalirkan air. Area ini sebelumnya tidak ada (saluran) drainase, yang menyebabkan kawasan lereng tidak stabil saat hujan lebat,” ucapnya.
Penjelasan Soal Mutu Proyek
Menurut Chandra, proyek penanganan longsoran itu sudah dikerjakan sesuai standar SNI. Semuanya, kata Chandra, dikerjakan berdasarkan desain yang diberikan kepada penyedia.
“Jadi penanganan lonsoran itu hanya ada pemasangan batu dan tanpa beton betulang, kecuali areanya membutuhkan penanganan beton bertulang, misalnya yang di jurang, itu kita menggunakan beton bertulang. Jadi dari perencanaannya sudah seperti ini,” katanya.
Ia menambahkan, titik lokasi pemasangan batu yang roboh itu tidak hanya disebabkan oleh mata air (yang mengalir), namun juga aliran air permukaan dan aliran air saat penghujan.
“Nanti setelah (dinding) roboh baru kita cek, investigasi kalau di lokasi situ ada aliran mata air, ditambah aliran air permukaan (saat hujan) dan air hujan, sehingga ini menyebabkan desakan dari air secara berulang dan lama-lama kan bisa ambruk juga,” tambah Chandra.
Secara terpisah, Andi, salah satu warga Payahe, Kecamatan Oba, saat dikonfirmasi terkait mata air yang berada di sekitar dinding penahan longsor yang ambruk, mengaku tidak tahu akan keberadaan mata air yang disebutkan berada di wilayah sekitar lereng ruas tersebut.
Bahkan aliran air yang masuk ke wilayah ini, kata Andi, hanya ditemukan saat musim hujan.
Akbar, salah satu Tim Teknis PT Sinar Cempaka Raya menambahkan, perbaikan kerusakan dinding yang roboh setelah pengerjaan proyek ini sedang dalam pengiriman logistik pembangunan dan SDM.
Di lokasi belum ditemukan adanya pekerjaan perbaikan karena tim masih dalam perjalanan.
“Itu sudah ditangani. Sekarang semua logistik sudah dalam perjalanan ke lokasi,” tutupnya.