Dinas Kelautan dan Perikanan atau DKP Provinsi Maluku Utara berencana menjadikan Sofifi sebagai pusat pengembangan industri perikanan.
Hal itu, disampaikan Kepala DKP Malut, Buyung Radjiloen, kepada Kieraha.com, Kamis malam, 11 Oktober 2018. Menurut Buyung, rencana pembangunan sentral pengembangan industri perikanan di ibu kota provinsi itu untuk dapat menampung berbagai hasil perikanan 6 Kabupaten Kota di Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Enam daerah itu adalah Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Utara, Halmahera selatan, dan Kota Tidore Kepulauan.
“Sehingga konektifitas di antara pusat-pusat (sentral) produksi perikanan ini dapat tertampung di Sofifi, karena Sofifi punya area yang luas,” ujar Buyung.
BACA JUGA
Cerita Pagi Nelayan Widi yang Terusir dari Pulau Daga Kecil
Buyung bilang, pemprov Malut saat ini telah menyiapkan masterplan pembangunan sentral industri perikanan di Sofifi untuk dapat menampung hasil laut tersebut.
“DKP Malut cenderung mendorong Sofifi sebagai kawasan pengembangan industri perikanan, juga Morotai tetap sebagai pintu keluar produksi hasil perikanan.”
“Ini karena Maluku Utara memiliki luas laut yang cukup besar, namun yang menjadi kendala kita adalah bagaimana membangun konektifitas antara Kabupaten Kota di Provinsi ini. Sehingga kita berupaya semaksimal mungkin untuk dapat membangun konektifitas melalui darat karena jalan sudah tersambung,” sambung Buyung.
Dia menjelaskan, Sofifi didorong sebagai industri perikanan karena daerah itu berada tepat di tengah enam Kabupaten Kota wilayah Malut. “Pembangunan industri perikanan di Sofifi ini, juga sudah sesuai dengan keputusan Presiden Tahun 2016, Tentang Percepatan Industrialisasi Perikanan. Ini menjadi dasar kita untuk membangun Industri Perikanan, Kawasan Industri, Galangan Kapal Ikan, dan akan membangun Sekolah Perikanan di Sofifi untuk bisa praktek melihat langsung aktifitas industri untuk dikembangkan lebih baik lagi kedepannya,” kata Buyung memungkasi.