Warga Kurang Mampu di Halmahera Butuh Pelayanan Kesehatan

Avatar photo
Kondisi Ali saat ini. (Kieraha.com)

Pelayanan kesehatan tidak sepenuhnya dirasakan oleh warga di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil. Kondisi ini ditemukan di wilayah Provinsi Maluku Utara, masih banyak yang mengeluhkan sulitnya mendapat akses kesehatan dan sarana obat-obatan.

Ali, salah satu warga yang ditemui di Desa Samo, Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, mengaku sakit parah dan tidak mendapatkan perawatan dari medis.

Lelaki 57 tahun ini sudah lima bulan menderita penyakit paru. Kesehatannya sejak tiga bulan terakhir terus memburuk. Ali saat ini sangat kurus dan hanya terbaring lemas. Bapak enam anak ini belum bisa berobat ke rumah sakit di Pulau Bacan, ibu kota Halmahera Selatan.

“Kita mau bawa bapak ke Bacan untuk berobat, tapi uang tidak cukup,” ucap Rohani, istri Ali begitu disambangi kieraha.com, usai mengikuti Festival Kampung Samo, Rabu, 28 Oktober.

Akses warga pesisir untuk berobat ke rumah sakit atau Puskesmas harus melewati laut. Ini karena jalan darat untuk menuju ibu kota Kecamatan dan Kabupaten itu masih sulit.

Rohani mengemukakan, selama suaminya sakit hanya melakukan konsultasi ke Puskesmas Pembantu atau Pustu Desa Samo, namun di Pustu ini tidak tersedia sarana obat-obatan.

“Obat buat bapak ini selalu kami beli di warung. Seadanya saja, kalau ada,” tutur Rohani.

Wanita 54 tahun ini mengatakan kehidupan keluarganya di desa sangat terbatas. Bahkan, semenjak Ali terbaring sakit, pemasukan keuangan mereka tidak ada sama sekali.

“Akhirnya bapak dan saya hanya pasrah dan beli obat-obatan yang ada saja,” lanjut Rohani.

Keluarga ini tidak punya jaminan kesehatan apapun berupa BPJS dan sebagainya.

Kondisi yang dialami Ali dibenarkan oleh Kepala Pustu Desa Samo, Saina Abdul Madjid, yang tidak bisa berbuat banyak dengan keluhan kesehatan yang diderita warga Samo tersebut.

“Benar mereka sudah pernah konsultasi ke saya. Tapi saya sendiri tidak bisa berbuat apa-apa karena obat-obatan yang ada di Pustu ini sudah habis dan belum datang,” kata Saina.

Bukan Hanya Ali
Pustu Desa Samo. (Kieraha.com)

Saina menyatakan, di Desa Samo, warga yang mengeluhkan kesehatan ini bukan hanya Ali. Sebagian besar warga yang berobat di Pustu tersebut selalu mengeluhkan tidak ada obat.

“Saya sebagai petugas sudah sampaikan ke Puskemas dan koordinasi dengan Kepala Desa. Tapi sampai sekarang belum ada. Begitupun dengan fasilitas juga sangat minim,” ujarnya.

Saina takut memberikan komentar panjang lebar seputar minimnya fasilitas kesehatan dan tenaga medis di desa yang masih sulit akses ke ibu kota Kecamatan dan Kabupaten tersebut.

“Keterbasan yang ada ini semuanya tergantung anggaran. Karena saya sudah sampaikan tapi sampai sekarang seperti ini. Saya sendiri juga tidak bisa berbuat banyak,” sambung Saina.