Warga Pulau Dagasuli Minta Bupati Halmahera Utara Tepati Janji

Avatar photo
Jalan di Pulau Dagasuli. Kondisi jalan ini akan semakin parah jika hujan deras melanda wilayah setempat/Munawir Yanhar/kieraha.com

Pembangunan jalan tanah ke sirtu yang menghubungkan empat desa di Pulau Dagasuli, Kecamatan Loloda Kepulauan, Halmahera Utara, kembali dikeluhkan warga.

Warga menyesalkan proses pembangunan jalan lingkar senilai kurang lebih Rp 5 miliar pada APBD TA 2020 itu hanya sebatas sirtu. Kondisinya pun hingga sekarang bertambah parah.

“Terutama akses dari Desa Dagasuli menuju Dedeta dan Desa Fitako, itu kondisi jalannya sangat parah. Bahkan ruas jalannya pun semakin kecil karena ditumbuhi rumput,” ujar Amirudin, salah satu warga Desa Fitako, kepada kieraha.com, Selasa siang, 9 Juli 2024.

Amirudin menyatakan, jalan lingkar tersebut sebelumnya telah dijanjikan untuk diaspal.

“Janji politik itu di masa kampanye Pak Frans Manery sebelum terpilih menjadi Bupati Halut. Namun setelah terpilih sampai sekarang belum ada pembangunan aspal,” lanjut Amirudin.

Jalan lingkar penghubung Desa Jikolamo, Desa Dedeta, Fitako, dan Desa Dagasuli di Pulau Dagasuli ini, lanjut Amirudin meminta untuk diperhatikan oleh Bupati setempat.

“Warga minta Pak Bupati tepati janji politiknya dan segera memerintahkan Dinas PUPR untuk melaksanakan kegiatan pembangunan jalan dari sirtu ke aspal,” sambungnya.

Kieraha.com berusaha menghubungi Bupati Halmahera Utara, Frans Manery. Namun upaya konfirmasi ini belum bersambut. *

Munawir Yanhar