Aktivitas gempabumi yang terus berlangsung di Jailolo, Halmahera Barat dan sekitarnya, sejak Rabu, 27 September 2017 pukul 22.09 WIT hingga pemutakhiran data terakhir pada Jumat (29/9/2017) pukul 02.15 WIT telah tercatat sebanyak 766 kali gempa berkedalaman dangkal dengan berbagai variasi magnitude. Dari jumlah tersebut 41 di antaranya merupakan gempa yang dirasakan paling kuat hingga wilayah Ternate dan Tidore, Maluku Utara.
Kepala Stasiun Geofisika Ternate Kustoro Hariyatmoko mengemukakan, beberapa gempabumi tersebut sangat signifikan guncangannya, hingga dirasakan mencapai skala V MMI, yang terkuat yaitu gempa M 4,9 SR berkedalaman dangkal terjadi pada pukul 02.00 WIT dengan pusat gempa di 0.96 LU,127.55 BT, atau tepatnya pada jarak 15 km arah tenggara Jailolo.
BACA JUGA
Gempabumi Dangkal Goyang Jailolo
Alat Perekam Suhu Panas Gunung Api Jailolo dan Ternate Hilang
“Jika kita mengamati perkembangan aktivitas seismik yang sedang berlangsung di Jailolo ini, maka aktivitas gempanya memiliki kemiripan dengan gempabumi swarm yang terjadi di Jailolo pada akhir 2015,” kata Kustoro ketika dikonfirmasi KIERAHA.com Jumat sore.
Dia mengatakan gempabumi swarm dicirikan dengan serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama di suatu kawasan yang sangat lokal, tanpa ada gempabumi kuat sebagai gempabumi utama.
Kustoro mengimbau, masyarakat Jailolo dan sekitarnya agar tetap tenang dan tidak terpancing isu dari sumber yang tidak bertanggung jawab.
“Ini karena aktivitas gempabumi swarm tidak akan dikuti oleh gempabumi dengan kekuatan besar, sehingga tidak akan memicu terjadinya tsunami,” sambungnya.
Author: Fandi Gani
Editor: Redaksi