Kantor Gubernur Maluku Utara Mau Dijual, Kok Bisa?

Avatar photo
Ruang depan Kantor Gubernur Malut di Sofifi/kieraha.com

Kantor Gubernur Maluku Utara bakal dijual. Penyebabnya karena beberapa hari terakhir kantor yang terletak di Puncak Gosale, Oba Utara ini nyaris kosong dari aktivitas pegawai ASN.

Kekosongan kantor tersebut mulai terlihat pasca aksi demonstrasi, di kantor gubernur setempat, pada tanggal 28 Maret 2022. Kondisi serupa juga berlangsung hingga Jumat 1 April.

BACA JUGA Pemerintah Pusat Tetapkan 1 Ramadan Jatuh pada 3 April 2022

Setelah menerima laporan atas kekosongan kantor pemerintahan ini, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba langsung melakukan Sidak, pada Kamis 31 Maret.

Dalam inspeksi mendadak, gubernur hanya menemukan petugas kebersihan kantor gubernur dan beberapa orang pegawai. Kondisi ini membuatnya marah dan disampaikan pada saat rapat bersama pimpinan OPD, di Lantai IV Kantor Gubernur, Jumat (1/4/2022).

“Beberapa hari ini kesibukan di kantor kosong, karena kantor ini kosong, maka lebih baik dijual saja. Supaya kantor ini jangan cuma jadi simbol,” kata gubernur dua periode ini.

Gubernur menekankan, kepada Sekda Provinsi Maluku Utara Samsudin Abdul Kadir, agar lebih peka dengan kedisiplinan pegawai ASN di lingkungan Pemprov setempat.

“Pak Sekda tegas sedikit, jangan Sekda cuma di Ternate sana,” lanjut gubernur.

BACA JUGA KPK Telaah Sejumlah Laporan Dugaan Korupsi di Pemprov Maluku Utara

Samsudin ketika dikonfirmasi terkait kedisiplinan pegawai ASN ini mengatakan bahwa gubernur sudah memberikan imbauan sehingga akan ditindaklanjuti.

“Tadi juga Pak Gubernur sampaikan bahwa kita semua bekerja seperti biasanya. Apalagi ini mau puasa, kalau pegawai masuk kantor terus banyak dapat pahala,” tambahnya. *

Rais Dero