Kejaksaan Tinggi Maluku Utara Bakal Telusuri Proyek Talud yang Ambruk

Avatar photo
Lokasi talud yang ambruk. (kieraha.com)

Kejaksaan Tinggi Provinsi Maluku Utara bakal mengusut penyebab ambruknya talud penahan tebing, di Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate.

Proyek pembangunan talud yang melekat di Dinas PUPR Maluku Utara senilai Rp 1.275.839.960 itu dikerjakan oleh rekanan perusahaan CV Indi Rekacipta Persada. Ini disebut berdasarkan nomor kontrak: 600.640/SP/DPUPUPR-MU-CK/APBD/Fisik/2021.

BACA JUGA Proyek Talud di Bawah Kafe Diduga Milik Anggota DPRD Maluku Utara Ambruk

Proyek talud yang sudah selesai dibangun pada Desember 2021 itu ambruk pada 10 Juli 2022. Kondisi itu diduga karena adanya pekerjaan tambahan yang masih dilakukan.

Richard Sinaga, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Malut menyebutkan, penyebab ambruknya talud penahan tebing yang menggunakan uang negara ini akan ditelusuri.

“Jadi kita tetap peka terhadap fungsi pengawasan kita terhadap keuangan negara yang dilakukan di semua SKPD maupun pemerintah daerah di Maluku Utara,” ujarnya.

Terkait kejanggalan-kejanggalan yang disampaikan oleh Praktisi Hukum di Maluku Utara, lanjut Richard, dalam setiap kegiatan proyek pasti ada yang namanya masa pemeliharaan.

“Masa pemeliharaan ini yang dilakukan perbaikan, apabila dilihat ada kegiatan pekerjaan yang rusak. Sehingga di masa pemeliharaan itulah masa untuk memperbaiki,” katanya.

Namun ketika, lanjut Richard, masa pemeliharaan itu sudah selesai dan kemudian ambruk, maka yang ditelusuri adalah penyebab ambruknya proyek tersebut.

“Nah, ini yang akan kita lihat proses ambruknya ini apa penyebabnya. Di sini yang akan kita lakukan kajian, kita telusuri atau pulbaket yang akan kita lakukan. Dengan demikian kita bisa tentukan apa sih penyebab runtuhnya atau robohnya bangunan itu,” jelasnya.

Soal Investigasi PUPR

Richard Sinaga/kieraha.com
Richard Sinaga/kieraha.com

Richard menambahkan, investigasi internal yang dilakukan Dinas PUPR Malut juga bakal dijadikan petunjuk dan referensi dalam mengusut masalah talud yang ambruk.

“Dengan hasil investigasi internal SKPD terkait akan kita jadikan referensi, apakah memang benar hasil investigasinya merupakan fakta yang sebenarnya terjadi,” jelasnya.

“Pada prinsipnya kita tetap menghargai dari pihak manapun yang melakukan tindakan-tindakan positif terkait ambruknya pembangunan talud penahan tebing ini,” sambung Richard.