Ketika Lelaki Paruh Baya Itu Mengenang G30S PKI di Ternate

Avatar photo

Lelaki paruh baya itu tidak mau beranjak dari kursinya. Sesekali tampak sedih. Lelaki itu bernama Jabid, warga Kelurahan Muhajirin, Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara. Dia bersedih karena mengenang kembali kisah yang dialami orang tuanya saat Partai Komunis Indonesia (PKI) masih berkuasa.

Jabid mengaku, telah belasan tahun tidak menonton film G30S/PKI. Hingga pada Sabtu malam, 30 September 2017, barulah dirinya bisa menyaksikan lagi.

“Saya pe mau (maunya) film ini supaya diputar setiap tahun. Ini supaya torang (kami) pe anak-anak tahu sejarah bangsa ini,” kata Jabid ketika disambangi.

Jabid tidak sendiri menonton film yang diprakarsai oleh FKPPI Maluku Utara dan didukung Korem 152/Babullah. Ribuan warga Kota Ternate juga ikut memadati lokasi pemutaran film di Jalan Pahlawan Revolusi, Ternate Tengah.

BACA JUGA

Rumah-Rumah di Perbukitan Gamalama Terancam

Kisah Heroik Prajurit TNI di Balik Bencana Taliabu

Pengamatan KIERAHA.com, tampak antusias ribuan warga yang penasaran akan tragedi pada film pemberontakan G30S/PKI itu. “Kalau dari cerita orang tua, saya sudah pernah dengar. Dari sejarahnya, PKI ini dilarang karena kebiadabannya,” kata Sarmi, salah satu mahasiswi di Ternate.

“Jujur, saya penasaran sekali dengan apa yang sudah diceritakan. Sehingga saya bersyukur kalau malam ini saya bisa saksikan langsung,” sambungnya.

Suasana nonton film G30S/PKI di Ternate

Kepala Penerangan Korem 152/Babullah Kapten Inf Heru Darujito mengemukakan, pemutaran film tersebut bertujuan untuk mengingatkan kembali sejarah masa lalu bangsa Indonesia yang mulai terlupakan, terutama pada generasi muda, bahwa bahaya laten PKI masih ada dan sewaktu-waktu mengancam keutuhan NKRI.

Heru mengatakan kegiatan itu juga dilaksanakan di beberapa kelurahan kota bermoto Bahari Berkesan. “Dan diputar di seluruh Kabupaten/Kota wilayah Malut yang tersebar di beberapa titik, sehingga hasil rekapitulasi tidak kurang dari 20.000 masyarakat di Malut pada Sabtu malam (30 September 2017) menghadiri pemutaran film G30S/PKI,” katanya.

“Dengan adanya data penonton tersebut kita sangat berbesar hati, bahwa masyarakat Malut masih setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45, serta kemanunggalan TNI dan rakyat masih sangat kuat, sehingga kita siap menangkis segala ancaman baik dari dalam maupun luar yang ingin merongrong kedaulatan NKRI.”