Melongok Rencana Pengembangan Industri Mobil Listrik di Morotai

Avatar photo
Pulau Dodola Morotai

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mendukung penuh percepatan pembangunan di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.

Dukungan ini disampaikan Luhut saat menerima kunjungan Bupati Pulau Morotai Benny Laos, Duta Besar Korea Selatan di Jakarta Kim Chang-beom, dan Ketua Jaringan Mobil Listrik Indonesia (IEVN) Prof DR Muljowidodo Kartidjo.

Dukungan Menko Maritim ini tentunya memiliki alasan yang mendasar. Besarnya potensi sumber daya alam yang dimiliki Pulau Morotai dan letak geografisnya yang strategis dari Kabupaten yang berada di perbatasan laut pasifik itu di antaranya.

“Morotai memiliki kekayaan sumber daya alam yang signifikan, seperti perikanan dan pertanian, serta keindahan panorama alam bagi kepentingan pengembangan industri pariwisata Indonesia. Juga letaknya yang strategis di wilayah perbatasan pasifik,” ujar Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah jamuan, di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, sesuai rilis, Minggu, 5 Agustus 2018.

Luhut mengemukakan, pemerintah pusat memberikan sejumlah kebijakan penting dan strategis untuk dikembangkan di Kabupaten Pulau Morotai. Di antaranya Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK, 10 Destinasi Baru Pariwisata Indonesia, dan Kawasan Perbatasan Negara, serta Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu.

Kebijakan-kebijakan strategis nasional untuk Kabupaten Pulau Morotai ini bahkan berbentuk Peraturan Presiden dan atau Peraturan Menteri. “Nah, anda bisa simak sendiri betapa pentingnya Pulau Morotai bagi kepentingan sukses pembangunan nasional, pemerataan pembangunan di kawasan Indonesia Timur, bagi Morotai itu sendiri sebagai suatu sentra baru pertumbuhan ekonomi yang berdampak lokal, nasional, dan kawasan,“ Menko Luhut Binsar Pandjaitan melanjutkan.

BACA JUGA

Investor Cina dan Prancis Tertarik Bangun Pabrik Baterai di Halmahera

Menko Maritim meminta pemkab Pulau Morotai segera mengakselerasikan rencana kerjasama ini dengan calon mitra dari Korea Selatan. Menko Maritim mengajak Dubes Korea Selatan di Jakarta untuk memanfaatkan momentum yang baik ini. “Korea Selatan jangan mau ketinggalan dengan negara-negara lain, yang sedang gencar membangun kerjasama investasi di Indonesia (termasuk Morotai).”

Sebagai Kabupaten baru yang berkeinginan untuk dikembangkan secara benar dan tepat di masa depan, menangkap visi nasional dan global, serta rencana pembangunan berkelanjutan di Morotai, maka Benny Laos, Bupati Pulau Morotai, mencanangkan salah satu visi pembangunannya yaitu menjadikan Morotai yang ramah lingkungan dan berbasis kemajuan teknologi. Terutama teknologi informasi dan komunikasi atau yang biasa disebut Green and Smart Development.

Untuk mewujudkan visi tersebut, kata Benny, Pemkab Kabupaten Pulau Morotai berencana membentuk kerjasama ‘Kota atau Pulau Kembar, Sister City/Island’ dengan pemprov Jeju, Korea Selatan. Jeju terkenal sebagai Provinsi Kepulauan, seperti Morotai, yang (secara ketat) menerapkan prinsip pembangunan itu.

Provinsi Jeju terkenal dengan visi Jeju-Zero Carbon 2030. Sehingga di Jeju tidak boleh ada lagi pemanfaatan energi berbasis fosil yang tidak terbarukan, tapi harus digantikan dengan sumber energi alternatif yang diperbaharui, yang tidak akan hilang atau lenyap seperti energi surya, angin, arus laut, dan sejenisnya.

Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan saat menerima kunjungan Bupati Morotai Benny Laos, Dubes Korea Selatan Kim Chang-beom, dan Ketua IEVN Prof DR Muljowidodo Kartidjo, di Jakarta, Rabu 1 Agustus 2018.

Belajar dari Jeju yang mulai mengembangkan dan memanfaatkan Industri Mobil Listrik sebagai turunan dari visi Green and Smart Island,maka pemda Kabupaten Pulau Morotai berencana untuk ikut mengembangkan Industri Mobil Listrik yang akan ditempatkan di dalam areal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai.

“Dengan demikian kita akan mendapat hasil dan dampak dari sukses pembangunan yang berkelanjutan. Sumber daya energi kita ke masa depan menjadi lebih murah, karena terbarukan, selalu ada di alam dan tidak bakal punah. Mobilitas dan mobilisasi serta interkoneksi di antara wilayah dan warga Morotai juga akan murah, bersih, dan sehat, karena menggunakan sarana transportasi berbasis energi listrik.”

“KEK kita bakal diminati para investor karena emisi karbonnya rendah, murah atau kompetitif, serta sehat. Banyak industri masa depan yang bisa dikembangkan di KEK Morotai. Otomatis Industri Pariwisata kita juga akan berkembang, terkenal, diminati dan bernilai tinggi, karena terkelola secara Green dan Smart,” kata Benny.

“Hasil-hasil laut kita bernilai tinggi karena bebas polusi, pertanian dan perkebunan kita juga akan mengalami hal yang sama, diminati banyak pihak. Morotai bakal menghasilkan banyak produk yang berkualifikasi ekspor. Dengan demikian ke masa depan, hasil-hasil pembangunan di Morotai akan menjadi lestari, sehat dan manusiawi, berkualitas, kompetitif sehingga diminati dan menghasilkan devisa.”

“Itulah titik setimbang ideal yang kita harapkan, di mana Morotai menjadi Sentra Gravitasi kemajuan dan kesejahteraan yang berkelanjutan (sustainable development) bagi warganya, bagi Indonesia dan bagi kawasan di sekitarnya,” lanjut Benny.

Dalam kaitan itu, sambung Benny, Pemkab Morotai bermitra dengan Indonesia Electric Vechicle Network (IEVN), yang diawaki oleh sejumlah pakar mesin dan teknologi dari Perguruan Tinggi ternama serta kalangan Industri Otomotif di Indonesia, berencana untuk bekerjasama dengan mitra sejenisnya di Korea Selatan untuk mengembangkan Industri Mobil Listrik tersebut.

Benny menambahkan, prakarsa kerjasama ini mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta dan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

“Prakarsa kerjasama mobil listrik antara Indonesia dan Korea Selatan ini, jika dipersiapkan dengan baik dan secara terukur, diharapkan dapat mewarnai agenda Pertemuan Bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Moon Jae-in, di Seoul, pada awal September 2018,” Benny Laos melanjutkan.

Bupati Benny Loas juga menyampaikan beberapa kendala, permasalahan dan kebutuhan pembangunan di Pulau Morotai, yang langsung disambut oleh Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, dalam bentuk koordinasi lisan seketika itu juga dengan para pemangku kebijakan dan kewenangan terkait, sehingga kendala, permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi Morotai dapat tertangani.

“Itulah wujud dukungan penuh yang pro aktif dan mendatangkan solusi dari bapak Menko Maritim kepada kebutuhan percepatan pembangunan Morotai,” katanya.

Author: Munawir Taoeda

Editor: Redaksi