Museum Berjalan milik Tuan Aan Darmujianto Peninggalan Perang Dunia II

Avatar photo
Om Aan Darmujianto bersama Jeep Willysnya saat menjelajah timur Indonesia demi menemukan cerita jejak peninggalan Perang Dunia II di Morotai. (Fuat At/kieraha.com)

Dua mobil Jeep Willys yang dikendarai Om Aan Darmujianto dan Om Harfi dalam menjelajah timur Indonesia ini demi menemukan cerita jejak Peninggalan Perang Dunia II. Dengan mendengar cerita, membaca membuat penasaran keduanya untuk menjelajah bibir pasifik di Morotai dari Jakarta.

Om Aan Darmujianto dan Om Harfi bersama dua Jeep Willysnya menjelajah timur Indonesia demi menemukan cerita jejak peninggalan Perang Dunia II.

Sudah sekian lama keinginan dua parubaya itu untuk bisa sampai di Morotai, Maluku Utara. Dengan mendengar cerita, membaca membuat penasaran untuk ke pulau di bibir pasifik ini.

BACA JUGA Warga di Maluku Utara Kembali Serahkan BOM Buatan Rusia ke TNI

Morotai adalah pulau kecil yang menyimpan sejarah Perang Dunia II yang masih terlihat bekasnya. Perang dunia ke II adalah sebuah perang global yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia termasuk semua kekuatan besar yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan.

Pertempuran dimulai ketika tentara Amerika Serikat dan Australia mendarat di Morotai bagian barat daya. Basis di Morotai dibutuhkan untuk membebaskan Filipina.

Tak bisa dimungkiri adanya kejadian itu menyisakan jejak-jejak sejarah tersendiri. Berbagai barang, senjata, dan situs-situs penting menjadi saksi bisu pertempuran besar tersebut. Sampai saat ini, kepingan-kepingan memori Perang Dunia II itu masih terus dikumpulkan secara perlahan oleh seorang pemuda yang dengan ikhlas mengumpulkan dan mengoleksi benda-benda ini.

Om Aan Darmujianto dan Om Harfi bersama dua Jeep Willys saat menjelajah timur Indonesia demi menemukan cerita jejak Peninggalan Perang Dunia II di Morotai. (Fuat At/kieraha.com)
Om Aan Darmujianto dan Om Harfi bersama dua Jeep Willys saat menjelajah timur Indonesia demi menemukan cerita jejak Peninggalan Perang Dunia II di Morotai. (Fuat At/kieraha.com)

Dia lah Muhlis Eso yang membuat Om Aan dan Om Harfi jauh-jauh melakukan perjalanan dari Jakarta sampai Morotai, dengan penasaran sama Muhlis Eso yang selama kurang lebih 30 tahun ini masih terus mengumpulkan barang-barang peninggalan perang dunia II, lalu dimuseumkan di rumahnya sendiri.

Om Aan menuturkan, Jeep Willys yang ditumpangi dari Jakarta ini adalah Jeep Willys yang kembali ke kampung halamannya, seperti museum berjalan baginya. Tak hanya mobil jeepnya tapi berbagai benda yang berada di dalam jeep yang dikoleksinya terdapat benda-benda peninggalan Perang Dunia II. Di antaranya senapan, radio, sekop, helm, pakaian, pisau, rantai dan masih banyak lagi.

BACA JUGA Pengakuan Kota Jaringan Global Magellans bagi Tidore

Berbagai benda peninggalan perang dunia II yang berada di dalam jeep yang dikoleksi Om Aan Darmujianto. (Fuat At/kieraha.com)
Berbagai benda peninggalan perang dunia II yang berada di dalam jeep yang dikoleksi Om Aan Darmujianto. (Fuat At/kieraha.com)

Morotai adalah museum terbesar di dunia. Harapan Om Aan kepada Muhlis Eso, harus ada penerus yang menjaga dan merawat barang sejarah yang sangat bernilai tinggi ini.

“Semua barang ini jangan sampai jatuh ke tangan orang yang salah akan tetapi terus berada di museum swadayanya,” sambungnya. *

Fuat Bahnan