Kabupaten Morotai telah menjadi salah satu daerah pengekspor tuna loin di Indonesia. Namun potensi perikanan yang dimiliki itu belum sebanding dengan fasilitas yang ada.
Minimnya fasilitas penunjang yang dimaksud itu menjadi kendala yang dihadapi pemda setempat. Fasilitas tersebut meliputi jumlah produksi es balok dan gudang berpendingin yang tersedia di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu atau SKPT belum cukup mumpuni.
Bupati Morotai Benny Laos mengemukakan, adanya kendala itu dirinya sudah bertemu dengan pemerintah pusat untuk membahas peningkatan kapasitas dari SKPT tersebut.
Dari pertemuan dengan Ketua Komisi IV Bidang Kelautan dan Pertanian DPR RI, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP sekaligus PLT Dirjen Tangkap dalam membahas peningkatan fasilitas di SKPT itu, membuahkan hasil dan rencana pembangunan SPBN di setiap kecamatan di Kabupaten Morotai serta penambahan kapal tangkap untuk nelayan.
“Dengan bertambahnya fasilitas di SKPT ini, nelayan Morotai dapat lebih efisien terhadap biaya produksi. Sehingga meningkatkan jumlah tangkapan. Ikan yang melimpah juga dapat menarik investor perikanan,” lanjut Benny, melalui siaran pers humas, Senin, 10 Agustus.
Benny menambahkan, pertemuan yang dilakukan pemda dengan pihak pemerintah pusat tersebut, juga menyoal peningkatan fasilitas dan percepatan operasional Pusat Riset Kelautan Morotai yang sudah terbangun di Tanjung Dehegila, Juanga, Morotai Selatan.
Ia menyatakan, peningkatan fasilitas SKPT Morotai ini apabila ditunjang lagi dengan pusat riset tersebut maka produksi ikan di Morotai akan lebih berkualitas dan berdaya saing.