Gempabumi kembali mengguncang Pulau Morotai, Maluku Utara. Sejak Rabu (6/2/2019), pagi hingga malam, terhitung dua kali gempa terjadi.
Hasil analisis BMKG menunjukkan, informasi awal gempa tektonik yang terjadi pada Rabu pagi, sekitar pukul 08.17 WIT, berkekuatan 5,1 SR. Lokasi episenter gempa tersebut terletak pada koordinat 2,63 LU dan 128,38 BT, atau berlokasi di laut pada jarak 65 km arah utara Kota Daruba, Pulau Morotai, dengan kedalaman 48 km.
BMKG juga mencatat, gempa susulan (aftershock) terjadi pada Rabu malam, sekitar pukul 20.55 WIT, di wilayah Pulau Morotai dengan kekuatan 4,8 SR. Lokasi episenter gempa ini berada pada koordinat 2.43 LU dan 128.96 BT, atau berlokasi di laut pada jarak 62 km arah Timur Laut Pulau Morotai, dengan kedalaman 10 km.
Kepala Stasiun Geofisika Ternate BMKG Maluku, Kustoro Haiyatmoko menjelaskan, ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi di Pulau Morotai ini merupakan jenis gempabumi dangkal akibat subduksi lempeng di laut Filipina.
“Berdasarkan laporan masyarakat Morotai, dampak gempabumi berupa guncangan itu dirasakan di wilayah Daruba dan Bere-Bere dengan intensitas sekitar II-III MMI,” ujar Kustoro.
“Hingga saat ini (pukul 21.20 WIT), hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas aftershock. Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Pulau Morotai dan sekitarnya, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” Kustoro memungkasi.
Author: Irawan Lila
Editor: Redaksi